Pemerintah Jelaskan Alasan Harga BBM Nggak Turun Saat Minyak Dunia Anjlok

Pemerintah Jelaskan Alasan Harga BBM Nggak Turun Saat Minyak Dunia Anjlok

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 04 Apr 2022 13:34 WIB
Harga Minyak Mentah AS Di Bawah Nol, Pembeli Tidak Bayar Malah Ditawari Uang
Foto: DW (News)
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM jenis Pertamax dari Rp 9.000-9.400/liter menjadi Rp 12.500-13.000/liter. Hal itu dilakukan seiring naiknya harga minyak dunia. Tak sedikit warganet yang mempertanyakan kenapa ketika harga minyak dunia turun tapi harga BBM tidak turun?

Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, menjelaskan hal itu lantaran selama ini Pertamina menjual BBM di bawah harga keekonomian.

"Karena memang hampir tidak pernah harga kita di SPBU itu di atas harga keekonomian. Jadi memang selalu harga kita adalah harga yang di bawah harga keekonomian," kata Febrio dalam diskusi virtual, Senin (4/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui bahwa harga minyak dunia anjlok tajam pada awal Maret 2020, bahkan sampai tercatat minus. Anjloknya harga minyak dunia bersamaan dengan merebaknya virus Corona (COVID-19).

Namun saat itu, harga BBM yang dijual oleh perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara tidak mengalami penurunan. Apa kata Febrio?

ADVERTISEMENT

"Pernah beberapa bulan di tahun tertentu waktu 2020 ketika harga minyak bumi jauh sekali turunnya, itu ada beberapa bulan, tapi nggak lama kemudian balik ke mekanisme subsidi, balik ke mekanisme bahwa harga yang diberikan ke masyarakat itu lebih rendah dari harga keekonomiannya," paparnya.

Kala itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan pemerintah mencermati perkembangan global terkait turunnya harga minyak, sekaligus mempertimbangkan kondisi energi di dalam negeri.

Terkait harga BBM, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, menjelaskan kala itu pemerintah mencermati dan mengevaluasi terkait perkembangan harga minyak, termasuk rencana pemotongan produksi minyak OPEC+.

"Pertimbangan lain yang dicermati bahwa kurs rupiah juga melemah dan konsumsi BBM jauh menurun, bahkan di beberapa kota seperti Jakarta penurunan hingga 50%. Pemerintah memonitor perkembangan ini yang mana sebelumnya telah 2 kali dilakukan penurunan harga BBM JBU (Pertamax cs) pada awal tahun 2020. Saat ini harga BBM Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah di Asia Tenggara dan beberapa negara di dunia lainnya," katanya mengutip laman resmi kementerian, Selasa (21/4/2020).




(toy/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads