Namun dalam berbagai perdebatan bahkan di dalam koalisi pemerintahan, Menteri Keuangan Christian Lindner justru menolak mentah-mentah embargo impor energi Rusia. Dia berpendapat memang hubungan ekonomi dengan Rusia harus segera diakhiri. Meski begitu, menghentikan impor energi, utamanya gas ke Jerman malah akan membuat negaranya hancur karena tak akan bisa langsung menemukan pengganti dari gas.
"Betul kita sedang menghadapi perang kriminal. Jelas kita harus mengakhiri secepat mungkin semua hubungan ekonomi dengan Rusia. Sanksi tegas harus kita rencanakan, tapi gas tidak bisa diganti dalam jangka pendek," ujar Lindner sebelum berbicara dengan rekan-rekan Uni Eropa-nya di Brussel.
"Kami akan menimbulkan lebih banyak kerusakan pada diri kami sendiri daripada pada mereka," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dalam jajak pendapat yang dilakukan menunjukkan mayoritas orang Jerman mendukung penghentian impor gas dari Rusia, setidaknya ada 55-77% rakyat Jerman menyetujui hal itu.
Mayoritas rakyat Jerman mengatakan mereka juga mendukung untuk sementara meningkatkan umur pembangkit listrik tenaga batu bara dan meneruskan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir yang sempat dihentikan secara bertahap setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang pada 2011.
Secara keseluruhan, negara-negara Eropa memang mendapatkan sekitar 40% pasokan gasnya dari Rusia. Tetapi di Jerman, angkanya mencapai 55% kebutuhan, yang artinya lebih dari setengah kebutuhan gas Jerman didapatkan dari Rusia.
Simak Video "Bahlil Beberkan Cara Indonesia Tekan Impor Migas"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)