Adapun secara global, harga BBM dan LPG di Indonesia termasuk yang termurah di dunia karena disubsidi pemerintah. Selain LPG 3 kg, harga Biosolar dan Pertalite pun stabil, tidak ada kenaikan. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari terjadinya kenaikan harga logistik, baik di angkutan barang maupun orang mengingat jenis BBM ini menjadi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dengan 83% dari total penjualan seluruh BBM retail Pertamina.
Untuk diketahui, setiap 1 liter Pertalite yang dibeli masyarakat, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 4.000 - Rp 5.000 per liter atau lebih dari 50% harga jual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibandingkan dengan negara lain, harga BBM di Indonesia pun termasuk rendah. Harga rata-rata BBM tertinggi di Singapura Rp 30.208 per liter, disusul Laos Rp 24.767 per liter, Filipina Rp 20.828 per liter, Kamboja Rp 20.521 per liter, Thailand Rp 19.767 per liter Vietnam Rp 18.647 per liter, sedangkan Indonesia rata-rata Rp 16.500 per liter.
Kemudian jika dibandingkan dengan negara maju, harga BBM Indonesia pun memiliki selisih yang cukup jauh. Harga tertinggi adalah Hongkong Rp 36.176 per liter, Finlandia Rp 34.741 per liter, Jerman Rp 34.454 per liter, Italia Rp 34.510 per liter, Norwegia Rp 33.162 per liter, Belanda Rp 33.018 per liter, Yunani Rp 32.733 per liter dan Portugal Rp 31.728 per liter. Harga tersebut juga telah menyesuaikan kurs Rp 14.357 per dollar Amerika.
Selain BBM, hal ini juga berlaku untuk LPG. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 33.750 tiap 1 tabung LPG 3 kg yang dibeli masyarakat. Nilai subsidi ini pun tergolong lebih tinggi dari pada harga jual LPG ke masyarakat. Oleh karena itu, lanjut Fajriyah, banyak pihak yang menyebut harga BBM dan LPG Pertamina masih tergolong rendah di dunia.
Sebagai informasi, per Februari 2022, harga jual LPG di Singapura sekitar Rp 32.000/kg, Filipina sekitar Rp 27.000/kg dan Vietnam sekitar Rp 24.000/kg. Sedangkan Thailand dan Malaysia jauh lebih kecil dengan masing-masing Rp 10.000/kg dan Rp 6.500/kg. Hal ini terjadi karena harga LPG di kedua negara tersebut saat ini disubsidi oleh pemerintah.
(akn/hns)