Jerman Bakal Resesi Gara-gara Rusia!

Jerman Bakal Resesi Gara-gara Rusia!

Tim Detikcom - detikFinance
Kamis, 14 Apr 2022 13:39 WIB
Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia
Jerman akan resesi bila pasokan gas dari Rusia disetop/Foto: DW (News)
Jakarta -

Jerman disebut bakal mengalami resesi besar gara-gara Rusia. Penyebabnya, adalah bila Rusia sewaktu-waktu akan menghentikan pasokan gas alam ke negara tersebut.

Dilansir CNN, Kamis (14/4/2022), Jerman akan kehilangan US$ 238 miliar dalam dua tahun bila itu terjadi. PDB Jerman hanya akan naik 1,9% pada 2022, dan menyusut 2,2% pada 2023. Sementara bila pasokan terus mengalir, ekonomi diprediksi tumbuh 2,7% tahun ini.

"Memangkas gas dari Rusia akan membuat ekonomi negara Eropa jatuh ke jurang resesi," ujar Stefan Kooths, Direktur Riset di Kiel Institute.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan yang dilancarkan Rusia di Bucha memaksa negara-negara Eropa kembali mengeluarkan sanksi untuk Vladimir Putin. Salah satunya mengincar ekspor Rusia.

Para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk menghapus semua impor batubara dari Rusia. Sebuah sumber Uni Eropa mengatakan kepada CNN Business bahwa batu bara akan dilarang pada bulan Agustus. Sanksi baru putaran keenam sudah dibahas, dan beberapa pejabat Uni Eropa telah menyerukan tindakan terhadap ekspor minyak dan gas Rusia.

ADVERTISEMENT

Tapi larangan gas Rusia bisa mendatangkan malapetaka bagi Jerman. Negara itu 46% pasokan gasnya masih mengandalkan dari Rusia. Mereka menggunakan sumber energi itu untuk kebutuhan rumah tangga, listrik, dan pabrik.

Uni Eropa sudah berusaha untuk memangkas impor gas Rusia sebesar 66% tahun ini, dan memutuskan ketergantungannya sepenuhnya pada energi Rusia pada tahun 2027.

Pekan lalu, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan negara itu bergerak "secepat mungkin" untuk membuang energi Rusia, tetapi menuangkan air dingin tiba-tiba berhenti.

"Pertanyaannya adalah, pada titik mana kita lebih merugikan Putin daripada diri kita sendiri?" Lindner mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Die Zeit.




(zlf/das)

Hide Ads