PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di arus balik ini akan meningkat hingga 36%. Perkiraan peningkatan itu terjadi pada masa puncak yang diprediksi terjadi pada akhir pekan ini.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perkirakan peningatakan penjualan BBM itu akan terjadi bukan hanya di SPBU di dalam tol tapi juga di jalan non tol.
"Karena ketika jalan tol ada ganjil genap, kendaraan ini juga melalui Pantura, jalan selatan, tengah. Jadi artinya ini merata. Jadi kita pun tambah lagi baik suplai maupun infrastruktur untuk distribusi," tuturnya di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (6/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi lonjakan permintaan BBM di masa mudik Lebaran 2022 ini Pertamina sudah melakukan penambahan 560 unit mobil tangki yang setara 5.906 kilo liter (KL) BBM. Sementara dalam kondisi normalnya Pertamina menyediakan 3.250 unit mobil tangki yang setara kapasitas 60.399 KL.
Selain itu ada juga penambahan 480 orang sebagai awak mobil tangki. Sementara dalam kondisi normalnya yang bertugas 11.660 orang awak mobil tangki.
Untuk strateginya Pertamina memanfaatkan momentum kondisi jalan yang minim pemudik untuk melakukan build up stok SPBU demi menghindari mobil tangki yang terjebak macet.
Kemudian melakukan pemantauan harian permintaan pengiriman SPBU vs kapasitas angkut mobil tangki, jumlah awak mobil tangki dan mobil tangki yang beroperasi itu sendiri.
Pertamina juga melakukan pemantauan stok SPBU secara real time untuk penentuan tambahan pengiriman BBM di luar jadwal. Seluruh pemantauan itu dilakukan Pertamina melalui markas khusus yang bernama PIDCC (Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center).
Lewat PIDCC, Pertamina dan Satgas Rafi (Ramadhan dan Idul Fitril) 2022 bisa memantau seluruh kegiatan penyaluran BBM dan LPG selama arus mudik. Mulai dari stok di kilang, pengiriman melalui kapal, hingga distribusi dan penjualan BBM di SPBU.
"Dan Alhamdulillah semua jalur baik mudik wisata dan jalur rawan bencana bisa kita amankan. Jadi ada 1.370 SPBU yang betul-betul kita motor dalam kondisi siaga. Jadi jalur utama untuk mudik, wisata, dan jalur rawan bencana," kata Nicke.
Selain itu Pertamina juga mengerahkan sederet penganti SPBU seper SPBU siaga, kiosk Pertamina Siaga sebanyak 86 unit, motorist atau layanan pengiriman BBM menggunakan motor sebanyak 339 unit dan mobil tangki standby sebanyak 154 unit.
Sekadar informasi, untuk arus mudik sendiri Pertamina mencatat terjadi peningkatan penjualan BBM hingga 41%. Angka itu jauh lebih tinggi dari peningkatan di musim mudik di tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar 11%.
(das/dna)