Pasca pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina, Amerika Serikat (AS) banyak menghadapi krisis. Ekonomi AS semakin tertekan dengan terjadinya inflasi dan naiknya harga beberapa komoditas.
Meidy, warga Indonesia yang menetap di Los Angeles menceritakan 'horornya' situasi di AS saat ini. Ia menyebut terjadi kenaikan harga yang diperparah oleh konflik Rusia-Ukraina.
"Kalau harga-harga naik iya, gila-gilaan naiknya. Dan mayoritas semua naik," kata Meidy saat dihubungi detikcom, Selasa (7/6/2022). Selain itu, stok dan supply barang juga tidak selancar tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan kenaikan harga pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini harga BBM di wilayahnya berkisar antara US$ 6 atau Rp 86.400 sampai US$ 7 atau Rp 100.400 (kurs 14.400) per galon. Sebelum perang Ukraina, harga bensin paling mahal masih di angka US$ 4 atau Rp 57.600.
Tingginya harga bensin memicu aksi kriminalitas. Beberapa kasus pencurian dilaporkan dengan modus melubangi penutup bensin memakai bor, lalu menguras bensin di dalamnya.
Sebelumnya American Automobile Association (AAA) menyebut harga BBM di 50 negara bagian AS sudah melebihi US$ 4 per galon. California menjadi negara bagian dengan harga BBM termahal sekitar US$ 7.
Kenaikan harga juga dialami barang-barang komoditas pokok. Ayam potong dan daging misalnya, yang naik hampir dua kali lipat. "Daging ayam naiknya juga lumayan. Biasanya 1 ekor pas pandemi saya beli US$ 7 sudah ukuran lumayan besar. sekaran jadi bisa US$ 13," ungkapnya.
Meidy menjelaskan jika dampak perang Ukraina bagi warga AS lebih terasa dibandingkan dengan pandemi. Pandemi sempat membuat stok beberapa barang mengalami kelangkaan. Namun, tidak membuat harganya melambung seperti sekarang.
Tunawisma di AS juga mengalami peningkatan jumlah. Banyak orang tidak mampu membayar biaya sewa apartemen sehingga harus menjadi gelandangan.
Pasar modal AS turut terdampak akibat kondisi ekonomi global saat ini. Saham perusahaan raksasa seperti Amazon dan Apple anjlok cukup drastis. Menurut Meidy, ketakutan akan resesi yang diprediksi para analis sudah mulai terjadi di AS.
(zlf/zlf)