Kemudian, dari sisi konsumsi LPG bersubsidi juga semakin meningkat yaitu diproyeksikan mencapai 7,82 juta metrik ton pada 2022 sedangkan konsumsi LPG non subsidi sebesar 0,58 juta metrik ton.
Selain LPG, subsidi BBM ternyata turut dinikmati masyarakat mampu yaitu sebanyak 60% masyarakat terkaya menikmati hampir 80% dari total konsumsi atau 33,3 liter per rumah tangga per bulan.
Sementara 40% masyarakat terbawah hanya menikmati konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 17,1 liter per rumah tangga per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan selisih antara harga penetapan dengan harga keekonomian dari BBM jenis solar saat ini sangat tinggi yakni Rp 5.150 untuk harga penetapan dan keekonomian Rp 12.170.
"Nah ini lah yang menjadi evaluasi bagi kita untuk semakin bisa pertajam kebijakan subsidi ke depan," jelas Febrio.
(kil/hns)