Harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS) naik gila-gilaan. Presiden AS Joe Biden bahkan tak bisa berbuat banyak untuk mengatasi masalah ini.
Dikutip dari CNN, Jumat (17/6/2022), disebutkan mahalnya harga BBM di AS disebabkan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Salah satunya adalah dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Jalan untuk menambah pasokan minyak disebut akan sulit dilakukan karena membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memaksimalkan kapasitas kilang seperti sebelum pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi sekarang banyak perusahaan minyak yang tak mau menggenjot produksi. Mereka malah menggunakan keuntungan untuk membeli kembali saham mereka untuk memperkaya perusahaan.
Kepala Analisis Energi Global untuk OPIS Tom Kloza mengungkapkan jika tak ada kenaikan harga BBM maka konsumsi AS disebut bisa lebih besar. Ada 6,5 juta lebih orang yang bekerja sampai bepergian dan hal ini membuat permintaan bensin semakin meningkat.
Musim liburan juga menjadi salah satu penyebab banyaknya masyarakat yang membutuhkan bensin untuk kendaraan mereka.
President Rapidan Energy Group Robert McNally mengungkapkan jika harga yang melonjak ini diramal masih terjadi hingga kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Harga BBM di AS bukan pertama kali cetak rekor. Cek halaman berikutnya.