Pertamina: Pendaftaran BBM Subsidi untuk Lindungi Masyarakat Rentan

Pertamina: Pendaftaran BBM Subsidi untuk Lindungi Masyarakat Rentan

Mega Putra Ratya, Jihaan Khoirunnissa - detikFinance
Jumat, 01 Jul 2022 10:18 WIB
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Pertamina (Persero) menerapkan aturan pendaftaran untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Namun, masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang rencana kebijakan ini.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan masyarakat tak wajib mendownload aplikasi MyPertamina, melainkan hanya perlu melakukan pendaftaran melalui website MyPertamina.

Diketahui, mulai hari ini direncanakan dilakukan uji coba pendaftaran melalui website MyPertamina yakni subsiditepat.mypertamina.id. Irto mengatakan pada tahap ini pendaftaran difokuskan untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code Unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website subsiditepat.mypertamina.id. Nantinya, QR Code bisa bisa dicetak untuk kemudian dibawa ke SPBU. Sehingga tidak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina ataupun membawa handphone ke SPBU.

"Dimulai pada 1 Juli pendaftaran akan dibuka hingga 30 Juli 2022. Pada masa pendaftaran dan transisi ini, masyarakat masih tetap bisa membeli Pertalite dan Solar, namun kami tetap mendorong masyarakat agar mendaftarkan kendaraan dan identitasnya. Kami juga tegaskan kembali, tidak wajib memiliki aplikasi MyPertamina, namun wajib mendaftar di website subsiditepat.mypertamina.id," kata Irto dalam keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).

ADVERTISEMENT

Irto pun memastikan pelaksanaan pendaftaran bukan untuk menyusahkan. Sebaliknya, langkah ini bertujuan untuk melindungi masyarakat rentan, yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.

"Tujuan pendataan ini tidak lain adalah untuk melindungi masyarakat rentan, memastikan subsidi energi yang tepat sasaran sehingga anggaran yang sudah dialokasikan Pemerintah benar-benar dinikmati yang berhak. Ke depan kami harap, data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah serta dapat mencegah potensi terjadinya potensi penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan," tuturnya.

Apalagi menurutnya, saat ini sebagian besar pengguna BBM bersubsidi adalah golongan menengah ke atas. Karena itu Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading terus berupaya memastikan agar penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar tepat sasaran dan tepat kuota.

"60% masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20% dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak," jelasnya.

Irto menilai upaya penyaluran subsidi yang tepat sasaran menjadi penting. Apalagi mengingat Pemerintah yang telah mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022. Dalam memastikan subsidi energi ini pihaknya berupaya mematuhi regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.

"Seluruh regulasi mengenai segmentasi pengguna, kuota, dan regulasi terkait penyaluran lain sudah tertuang dalam regulasi tersebut, namun dilapangan masih tidak tepat sasaran. Pertamina Patra Niaga selaku yang ditugaskan juga berinisiatif, memastikan penyaluran di lapangan ini bisa berjalan lebih tepat sasaran dengan uji coba awal pencocokan data berbasis sistem atau digital menggunakan MyPertamina," tandasnya.




(ega/ang)

Hide Ads