Bos Pertamina Bicara Skenario Pembatasan Pertalite per 1 Agustus

Bos Pertamina Bicara Skenario Pembatasan Pertalite per 1 Agustus

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 12 Jul 2022 15:44 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kedua kiri) didampingi Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Toni Harmanto (kiri) melakukan sidak di SPBU Soekarno Hatta Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (3/4/2022). Untuk mengatasi antrean pengisian BBM jenis solar di Provinsi Sumatera Selatan, PT Pertamina menyiapkan 17 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mobile dengan kapasitas mulai dari 5.000 Kiloliter (Kl) hingga 16.000 Kl.
Foto: Antara Foto/Nova Wahyudi
Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bicara mengenai skenario pembatasan pembelian Pertalite jika diterapkan pada 1 Agustus 2022. Menurutnya, jika pembatasan diterapkan pada 1 Agustus maka konsumsi Pertalite akan turun menjadi 26,71 juta kiloliter (KL), tetap lebih tinggi dari kuota.

Nicke menjelaskan, kuota Pertalite tahun 2022 sebesar 23,05 juta KL. Dengan tren konsumsi seperti sekarang, maka diperkirakan konsumsi di tahun 2022 akan mencapai 28,5 juta KL. Artinya, konsumsi Pertalite di atas kuota, alias kuota jebol.

"Kuota untuk Pertalite di tahun 2022 itu adalah 23 juta KL. Prediksi kami dengan tren hari ini maka akan meningkat menajdi 28,5 juta KL," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI seperti ditulis, Selasa (12/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lanjutnya, pemerintah akan merevisi Perpres 191 Tahun 2014, di mana aturan tersebut mengatur kriteria yang berhak membeli BBM subsidi.

Nicke menuturkan, dengan asumsi pembatasan diterapkan pada 1 Agustus, maka konsumsi Pertalite akan mencapai 26,71 juta KL. Konsumsi Pertalite itu diproyeksi lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, tapi masih tetap di atas kuota yang ditetapkan pada 2022 sebesar 23,05 juta KL.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu kemudian diterapkan dengan pembatasan, asumsi kita lakukan per 1 Agustus kalau regulasinya sudah keluar, maka ini dapat menurunkan, kita prognosakan menjadi 26,7 (juta KL)," katanya.

"Tapi masih tetap lebih tinggi dibandingkan prognosa, masih peningkatan 16%" tambahnya.

Dalam bahan paparannya, hasil Rakortas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian disebutkan pembatasan pengguna JBKP Pertalite ditetapkan khusus untuk roda empat pelat hitam 1.500 cc ke bawah dan roda dua 250 cc ke bawah.




(acd/zlf)

Hide Ads