BBG Terus Digeber demi Tekan Subsidi BBM

BBG Terus Digeber demi Tekan Subsidi BBM

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 14 Jul 2022 22:57 WIB
Pertamina meluncurkan MRU (Mobile Refuelling Unit) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) bagi kebutuhan transportasi jalan yang bersifat mobile di Jakarta, Senin (16/11/2015). MRU ini untuk sementara waktu ada dibeberapa titik di Ibukota Jakarta untuk mewujudkan konversi BBM ke Bahan Bakar Gas Alam yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan tagline Envogas Melaju lebih bersih. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Dua SPBG yakni SPBG Penggaron dan SPBG Mangkang di Kota Semarang, Jawa Tengah diresmikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji. Sebelumnya, pemerintah telah meresmikan SPBG Kaligawe di tahun 2021.

Tutuka mengatakan Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga sektor, salah satunya adalah transisi energi berkelanjutan. Untuk memastikan pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan menangani perubahan iklim secara nyata, Presidensi Indonesia mendorong transisi energi menuju energi yang bersih dan ramah lingkungan dengan mengedepankan keamanan ketersediaan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan.

Gas sangat layak menjadi energi transisi menuju energi bersih karena ketersediaannya mencukupi. Di sisi lain, isu polusi udara di kota-kota besar di Indonesia mendorong perlunya diversifikasi ke bahan bakar ramah lingkungan dan nilai keekonomian yang terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) diharapkan dapat menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik, mengurangi impor dan menurunkan nilai subsidi BBM," kata Tutuka dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).

Pemerintah mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang yang telah kooperatif untuk merealisasikan perluasan pemanfaatan BBG. Juga PT Pertamina (Persero) dan subholding gas PT PGN Tbk beserta afiliasinya yang tetap berkomitmen untuk menyediakan gas.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah berharap komitmen tersebut adalah langkah awal yang akan diikuti dengan kerja sama lainnya untuk pemanfaatan dan perluasan penggunaan gas bumi demi terwujudnya Kota Semarang yang ramah lingkungan. Kerja sama ini diharapkan dapat diikuti oleh daerah-daerah lain sehingga sasaran Kebijakan Energi Nasional dapat kita wujudkan bersama," kata Tutuka.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mendukung pengoperasian SPBG di Kota Semarang. Hal ini sesuai dengan komitmen Indonesia mendukung pengembangan energi yang ramah lingkungan.

"Bapak Presiden Joko Widodo telah menandatangani Paris Agreement pada tahun 2016 di New York, di mana Indonesia berkomitmen mengurangi gas rumah kaca. Pada COP Glaslow disepakati Indonesia akan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Ini merupakan bagian dari upaya tersebut," katanya.

CEO Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk, M Haryo Yunianto, menyampaikan kesiapannya mengoperasikan ketiga SPBG tersebut.

"Subholding Gas siap mengoperasikan SPBG Mangkang, Penggaron, serta Kaligawe untuk mendukung program konversi BBM ke BBG. Jika pemanfaatan gas bumi di Semarang berjalan optimum, Semarang bisa menjadi role model pemanfaatan gas bumi bagi daerah-daerah lain," ujar Haryo.


Hide Ads