Produsen minyak terbesar dunia akan mengadakan pertemuan penting untuk membahas suplai minyak yang akan diguyur ke pasar mulai September. Pertemuan ini akan dilakukan pada Rabu, beberapa minggu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Arab Saudi.
Perjalanan Biden dilakukan sebagai upaya meyakinkan negara produsen minyak terbesar OPEC itu untuk menghasilkan lebih banyak barel. Pasalnya, harga minyak mentah secara konsisten diperdagangkan lebih dari US$ 100 per barel sejak Februari yang berdampak pada kenaikan biaya hidup di banyak negara.
Sebelumnya, pada pertemuan terakhir, OPEC+ memutuskan untuk sedikit meningkatkan produksinya pada Agustus. Namun secara bersamaan, pasokan minyak juga turun karena sanksi barat terhadap Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sebelum invasi ke Ukraina, Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia, di bawah AS dan Arab Saudi. Negara ini menyumbang 8-10% dari pasokan minyak global. Lynchpin, Arab Saudi, bersama dengan tetangganya, Uni Emirat Arab, adalah dua pemain utama dengan beberapa kapasitas cadangan minyak.
Namun, target produksi Saudi untuk Agustus adalah 11 juta barel minyak per hari, yang menurut para ahli energi sudah pada tingkat yang sangat tinggi, menyisakan sedikit ruang gerak untuk peningkatan lebih lanjut.
"Kekhawatiran untuk Arab Saudi dan OPEC+ adalah bahwa ada begitu banyak hal yang tidak diketahui. Tidak ada yang tahu di mana pasar minyak akan berada enam bulan dari sekarang, atau tahun depan" kata Senior di Middle East Institute di Washington DC, Karen Young dilansir BBC, Selasa (02/08/2022).
Dengan demikian dia menambahkan, ini berarti Saudi dan Uni Emirat Arab ingin menggunakan persediaan cadangan mereka dengan bijaksana.
"Mereka tidak ingin berada dalam situasi di mana mereka memanfaatkan kapasitas cadangan mereka yang terbatas untuk meningkatkan produksi, dan kemudian tiba-tiba, jika permintaan melonjak atau turun di masa depan mereka tidak memiliki ruang untuk melakukan penyesuaian," katanya.
Proyeksi harga minyak di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Wilayah Wajib Daftar untuk Beli Pertalite Diperluas, Buruan Daftar!