PT Pertamina (Persero) menaikkan tiga jenis BBM non subsidi yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Harga Pertamax Turbo di Jakarta naik dari Rp 16.200/liter menjadi Rp 17.900/liter atau naik sebanyak Rp 1.700.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian harga kembali dilakukan menimbang perkembangan harga minyak yang masih tinggi.
"Tercatat, harga rata-rata ICP per Juli di angka US$ 106,73/barel, masih lebih tinggi sekitar 24% dari harga ICP pada Januari 2022. Harga ICP ini memang sangat fluktuatif, namun harganya masih cukup tinggi," katanya kepada detikcom, Rabu (3/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan harga Pertamax, Pertalite dan solar yang porsi konsumsi mencapai 95% tidak berubah. Meski Pertamina Turbo mengalami kenaikan, ia mengatakan harganya masih paling kompetitif di kelasnya.
"95% dari porsi BBM nasional yakni Pertamax, Pertalite, dan Solar tidak berubah harganya, hanya BBM segmen tertentu saja yakni Pertamax Turbo dan Dex Series yang berubah itupun masih paling kompetitif di kelasnya," jelasnya.
Selain Pertamax Turbo, Dexlite naik menjadi Rp 17.800/liter dari sebelumnya Rp 15.000/liter. Kemudian, harga Pertamina Dex menjadi Rp 18.900/liter dari sebelumnya Rp 16.500/liter.
"Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 17.900, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi 17.800 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. Harga ini berlaku mulai 3 Agustus 2022," ujarnya.
Ia menambahkan, meski harga Pertamax Turbo jadi Rp 17.900/liter, pihaknya tak khawatir terjadi migrasi ke Pertamax yang kini masih dibandrol Rp 12.500/liter.
"Segementasi Pertamax Turbo itu sudah jelas. Kendaraannya memang membutuhkan BBM dengan RON diatas 95. Kalau berpindah, akan berdampak pada mesin kendaraannya," ujarnya.
(acd/das)