Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melepas keberangkatan kapal pengumpan Ajkwa yang mengangkut konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Pelabuhan Amamapare (portsite) pada Senin siang (15/8).
Kapal Ajkwa membawa 8.600 ton konsentrat tembaga untuk dipindahkan ke kapal Naziha yang berada di laut dalam, sekitar 19 km dari dermaga. Kapal Naziha akan menampung 26.500 ton konsentrat tembaga untuk dibawa ke PT Smelting (PTS) di Gresik, Jawa Timur dan merupakan pengiriman konsentrat ke-32 ke PTS sejak Januari 2022.
"Secara resmi saya lepas keberangkatan kapal pengumpan Akjwa ini. Semoga perjalanan kapal utama Naziha menuju Gresik dan seluruh pengapalan konsentrat berikutnya di tahun ini dapat berjalan dengan lancar," kata Bahlil lewat keterangan tertulisnya, Selasa (16/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil berharap pengakutan ini dapat menciptakan multiplier effects yang memberi manfaat bagi masyarakat, terutama yang berada di sekitar area operasi PTFI di Papua.
Presiden Direktur Freeport Tony Wenas menyampaikan saat ini Freeport sedang menyelesaikan pembangunan smelter tembaga kedua yang berlokasi Java Integrated Port & Industrial Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Smelter di JIIPE ditargetkan selesai akhir tahun 2023 dan beroperasi pada Mei 2024.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan rantai pasok yang berkelanjutan dan produksi yang aman. Ketika smelter baru kami beroperasi nanti, maka 100% produk konsentrat tembaga PTFI akan diproses di dalam negeri. Kami harap dapat memberikan multiplier effects yang bermakna bagi bangsa dan negara," ungkap Tony.
Adapun konstruksi smelter sudah mencapai 36,2% untuk periode sampai akhir Juli 2022. Setelah rampung di akhir 2023, akan dilanjutkan pre-commissioning dan commissioning, lalu mulai beroperasi pada Mei 2024.
Hingga kini sebanyak 40% konsentrat tembaga PTFI dikirimkan ke PTS di Gresik, di mana PTS adalah smelter tembaga pertama di Indonesia yang dibangun oleh PTFI pada tahun 1996.
(zlf/zlf)