Internet of things (IoT) dan Revolusi Industri 4.0 tengah membawa kita pada era Electricity 4.0. Era di mana listrik dan digital saling bergantung dan tidak lagi dapat dipisahkan satu sama lain.
Bagaimana mungkin Anda dapat menonton video streaming, menggunakan laptop, dan perangkat smart home tanpa ada keduanya yang terhubung secara bersamaan. Begitu pula pabrik yang semakin terkoneksi dengan mesin dan perangkat digital, ketersediaan akses internet dan listrik selama 24/7 tanpa gangguan menjadi sebuah keharusan yang tidak dapat dinegosiasikan.
Pemanfaatan teknologi digital dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif. Salah satunya, untuk pengembangan kendaraan listrik yang tengah gencar digalakkan untuk mencari alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbarui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja listrik menjadi alternatif yang tepat karena merupakan vektor terbaik untuk dekarbonisasi. Sementara itu teknologi digital yang disematkan pada kendaraan listrik memungkinkan pemiliknya memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap performa kendaraannya untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan efisiensi.
Di sektor retail dan fashion, teknologi AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) juga mulai dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman baru bagi konsumen. Hal ini berarti keandalan listrik dan teknologi digital menjadi faktor yang krusial.
Kemajuan peradaban dunia ini memberikan tekanan besar bagi sektor kelistrikan untuk dapat meningkatkan suplai tanpa mengorbankan keberlanjutan bumi, namun juga mengelola sistem pendistribusiannya dengan lebih efisien dan andal.
Mengganti infrastruktur jaringan distribusi akan memakan biaya dan membutuhkan waktu ekstra. Pilihan yang lebih hemat biaya untuk perbaikan jaringan, termasuk meminimalkan kerugian teknis, adalah menjaga infrastruktur distribusi listrik yang ada serta mengadopsi komponen jaringan pintar dan software canggih.
Pemanfaatan teknologi cerdas yang terkoneksi mengurangi kerugian sekaligus memanfaatkan secara optimal sumber daya listrik yang sudah ada dan memberikan kendali lebih banyak kepada operator distribusi atas jaringan mereka.
Ada transformasi sektor kelistrikan masa depan, khususnya dalam sistem jaringan distribusi perlu mencakup beberapa area sebagai berikut:
Visibilitas Menyeluruh Atas Seluruh Aset Jaringan
Bertumbuhnya jumlah Distributed Energy Resources (DER) dari sumber daya terbarukan yang terjadi sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon, serta pertumbuhan penetrasi kendaraan listrik akan semakin meningkatkan kompleksitas dalam pengelolaan jaringan distribusi listrik.
Hal ini disebabkan karena output listrik dari DER sangat bergantung dari kondisi alam, sehingga tidak dapat diprediksi. Begitu pula dengan kapan, di mana dan jumlah kendaraan listrik akan melakukan pengisian daya.
Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian dan variabilitas yang tinggi dalam pengoperasian jaringan distribusi listrik. Di sisi lain, operator juga perlu untuk mengelola sistem jaringan lamanya. Untuk menjembatani kompleksitas tersebut, operator membutuhkan visibilitas dan kontrol lebih untuk dapat mengoptimalkan aset yang terhubung ke jaringan.
Tujuannya untuk meningkatkan keandalan dalam menyediakan akses listrik yang merata dan sesuai dengan kebutuhan tiap wilayah.
Pemanfaatan platform Advanced Distribution Management System (ADMS) memberikan visibilitas menyeluruh bagi operator untuk memantau, mengelola dan mengoptimalkan seluruh aset jaringan distribusinya baik jaringan tradisional maupun DER. ADMS memiliki fungsi untuk mengelola fluktuasi tegangan dan arus balik daya, mengotomatiskan pemulihan pemadaman dan mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi. Pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap layanan perusahaan.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Masyarakat Mulai Tertarik Kendaraan Listrik, Ini Faktor Penyebabnya"
[Gambas:Video 20detik]