Harga Solar Naik, Pengusaha Truk Ancang-ancang Kerek Tarif Sewa 25%

Harga Solar Naik, Pengusaha Truk Ancang-ancang Kerek Tarif Sewa 25%

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 04 Sep 2022 15:00 WIB
Ratusan sopir dan pengusaha truk menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL).
Foto: Antara Foto
Jakarta -

Pemerintah baru saja menaikkan harga beberapa jenis BBM. Salah satunya solar yang naik dari sebelumnya Rp 5.150/liter menjadi Rp 6.800/liter, atau naik sekitar 32%.

Atas kenaikan harga BBM tersebut, pengusaha truk tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) berharap adanya kenaikan biaya sewa 25%.

"Para pengusaha angkutan barang berharap dengan adanya kenaikan harga BBM jenis biosolar ini, diiringi dengan kenaikan harga sewa ke konsumen yang sepadan dan sesuai kalkulasi imbas kenaikan harga biosolar 32% ini akan berdampak pada kenaikan harga sewa konsumen sekitar 25%," kata Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik DPD Aptrindo Jateng & DIY, Agus Pratiknyo dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga dapat menutup operational cost yang selama ini telah 'berdarah-darah' dan mendorong semangat untuk berinvestasi kembali di dunia angkutan," sambungnya.

Selain itu, pihaknya meminta pemerintah untuk 'meluruskan' kembali penerima subsidi yang berhak sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang telah dikeluarkan yaitu kendaraan dengan tanda nomor kendaraan warna dasar kuning.

ADVERTISEMENT

"Hal ini diharapkan agar pada praktik di lapangan penyaluran BBM bersubsidi dapat benar-benar tepat sasaran. Sehingga tidak lagi terdengar kondisi seperti akhir-akhir ini di beberapa stasiun pengisian bahan bakar minyak banyak terjadi kendaraan angkutan barang antre berebut dalam pembelian BBM," ujarnya,

Sejalan dengan, ia menilai kebijakan pembatasan pembelian dengan penggunaan aplikasi cenderung tidak melihat kondisi faktual dilapangan. Menurutnya, pemerintah harus segera mengkaji ulang dan segera memastikan tidak ada lagi kondisi-kondisi tersebut.

"Para pelaku usaha angkutan barang berharap kenaikan harga BBM ini pemerintah juga mengantisipasi efek dominonya, karena pengalaman yang terjadi semua ikut 'latah' dari efek kenaikan harga BBM bersubsidi, semua ikut menaikkan harga padahal jika dicermati beberapa harga di sektor tersebut hampir setiap periode telah menaikkan harga," jelasnya.




(acd/zlf)

Hide Ads