Siap-siap! Bakal Banyak Demo Protes Harga BBM Naik

Siap-siap! Bakal Banyak Demo Protes Harga BBM Naik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 05 Sep 2022 06:15 WIB
Koalisi Ojol Nasional 298 menggelar demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022). Setidaknya ada empat tuntutan utama dari aksi unjuk rasa hari ini, salah satunya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Koalisi Ojol Nasional 298 menggelar demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022)/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Harga BBM naik bikin heboh masyarakat. Rencana-rencana unjuk rasa pun mulai terdengar di tengah kenaikan harga BBM sebagai wujud aksi protes.

Setidaknya beberapa seruan demo sudah mulai bermunculan dari para pelaku transportasi, mulai dari sopir angkot hingga driver ojek online. Sektor transportasi memang menjadi yang terdampak paling cepat dari kenaikan harga BBM.

Agung, salah satu sopir angkot trayek 06 Parung-Bogor, mengungkapkan usulan-usulan demo sudah mulai banyak disuarakan oleh sesama sopir angkot. Menurutnya, kawan-kawannya sesama sopir angkot sangat takut penghasilannya menurun dengan adanya kenaikan harga BBM, maka dari itu mereka mau protes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sih bisa jadi demo kayaknya. Udah ada yang usulin sih kemarin. Kalau kayak begini terus penghasilan kita turun ya pasti demo sih urusannya," ungkap Agung ketika ditemui detikcom di Pasar Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (4/9/2022).

Sejauh ini kenaikan tarif sudah dilakukan di angkot trayek Parung Bogor. Tarif jarak terjauh dari Pasar Parung ke Pasar Merdeka Kota Bogor naik Rp 2.000, awalnya Rp 10.000 kini Rp 12.000.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama diungkapkan juga oleh Yatno, sopir angkot Parung-Lebak Bulus 106. Beberapa sopir memang sudah mengeluarkan ajakan untuk berdemo memprotes harga BBM naik, tapi dirinya mengaku enggan ikut-ikutan.

"Saya sih denger udah ada yang ajak. Cuma kalau saya ngapain lah, capek-capek didengar juga nggak. Mending narik aja," sebut Yatno.

Yatno juga sudah menaikkan tarif menyusul dengan kenaikan harga BBM. Tarif angkot dari Lebak Bulus ke Parung, tadinya Rp 8.000 kini menjadi Rp 10.000.

Koalisi Ojol Nasional 298 menggelar demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022). Setidaknya ada empat tuntutan utama dari aksi unjuk rasa hari ini, salah satunya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).Koalisi Ojol Nasional 298 menggelar demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022). Setidaknya ada empat tuntutan utama dari aksi unjuk rasa hari ini, salah satunya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Foto: Rifkianto Nugroho

Driver Ojol Mau Demo

Bukan cuma sopir angkot, para driver ojek online (ojol) pun mengaku sudah mulai merencanakan aksi unjuk rasa harga BBM. Apalagi, sebelumnya kenaikan tarif ojol sempat ditunda.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha 'Ariel' Syafaril, pihaknya memang sudah membicarakan adanya aksi unjuk rasa. Soal kapannya belum tahu, para driver ojol masih mau memantau kondisi ke depannya.

"Kemungkinan besar akan kita gagas turun unras (unjuk rasa). Kapan? Nah itu belum tahu. Masih dibahas," sebut Ariel kepada detikcom.

ADO sejak harga BBM diputuskan untuk naik sudah menyuarakan kepada para pengemudi ojek dan taksi online untuk mengurangi waktu nge-bid alias waktu narik. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keberatan karena harga BBM naik pesat.

"Sebagai sikap kami atas keberatan ini, kami akan menghimbau kepada seluruh anggota dan rekan-rekan driver online mengurangi waktu on bid-nya (waktu narik)," ungkap Ariel.

Hal serupa dikatakan oleh Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono. Katanya, driver ojol masih akan memantau kondisi beberapa hari ke depan sebelum menentukan untuk melakukan aksi.

"Mengenai aksi masih kami pertimbangkan dalam beberapa hari ke depan," ujar Igun kepada detikcom.

Simak video 'Ribuan Buruh Bakal Geruduk DPR Buntut Kenaikan Harga BBM':

[Gambas:Video 20detik]



Buruh juga mau demo gede-gedean. Cek halaman berikutnya.

Buruh Siapkan Demo Besar

Organisasi serikat buruh menolak kenaikan harga BBM. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesian (KSPI) Said Iqbal menyatakan pihaknya akan menggelar demo besar di gedung DPR RI pada 6 September.

Ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan tersebut. Pertama, kenaikan BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30%. Dengan kenaikan harga BBM, daya beli akan turun lagi menjadi 50%.

"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6,5-8 persen, sehingga harga bahan kebutuhan pokok akan meroket," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/9/2022).

Di sisi lain, upah buruh tidak naik dalam tiga tahun terakhir. Bahkan Menaker sudah mengumumkan pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021. "Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," sebut Said Iqbal.

Alasan kedua buruh menolak harga BBM naik karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan, menurut Said Iqbal, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Puluhan ribu buruh akan melakukan aksi pada 6 September 2022. Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di gedung DPR RI untuk meminta pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.

"Pimpinan DPR dan komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," tegas Said Iqbal.

Aksi ini juga digelar serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisasi oleh Partai Buruh dan KSPI. Wilayah lain yang akan berdemo antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pekanbaru. Bengkulu, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak. Aksi juga akan dilakukan di Makassar, Gorontalo. Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.


Hide Ads