Pemerintah telah menetapkan kenaikan harga BBM subsidi. Kolaborasi swasta untuk membangun infrastruktur transportasi publik bisa menjadi solusi jangka menengah pada kondisi terbatasnya BBM subsidi.
"Ya mungkin ada opportunity juga, tadi saya bilang sebagian dari masyarakat akan shifting ke public transportation, tapi masalahnya apakah kapasitas public transport cukup hari ini? Kalau kita lihat yang di lapangan hari ini, sebelum shifting di jam sibuk itu sudah penuh public transport kita. Apalagi kalau ada limpahan spill over yang tadi memakai mobil pribadi masuk ke sana kapasitasnya," ujar Praktisi Usaha Otomotif, Halomoan Fischer dalam acara d'Mentor, Kamis (1/9/2022).
Fischer mengatakan, dengan dinaikannya harga BBM, pemerintah harus segera memastikan ketersediaan infrastruktur transportasi publik. Kolaborasi dengan sektor swasta bisa menjadi solusi untuk pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat dari daerah sekitar masuk ke Jakarta macet kalau sore keluar. Sementara kenapa mereka pakai mobil pribadi? Karena memang publik transport kapasitas belum cukupi. Nah mungkin bisa jadi peluang kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk otomotif menyediakan commuter atau shuttle, dari daerah pinggir untuk masuk ke Jakarta,"
Lebih lanjut Fishcer katakan kalau kolaborasi swasta dengan pemerintah di tengah infrastruktur publik bisa menjadi rencana jangka menengah. Sebab keberadaan transportasi publik yang ada saat ini lebih cenderung tertutup.
"Kalau bicara online transport, sudah ada cuma banyak yang sifatnya private tapi mungkin bisa dibikin grup online transport ada peluang ke sana pengusaha di sektor otomotif," lanjut Fishcer.
Sementara itu, Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan kolaborasi swasta dan pemerintah sangat mungkin dilakukan untuk membangun infrastruktur transportasi publik. Kolaborasi yang tepat bisa membantu kurangi ketergantungan BBM subsidi.
"Possible jadi ada beberapa platform aplikasi ojek online itu bantunya konkrit satu parkir menyediakan lahan parkir di dekat transportasi publik yang kedua mereka juga membantu kurangi konsumsi BBM, sekarang ini kalau kita lihat driver-driver jalanan kita punya dua opsi kok, motor BBM atau listrik itu kolaborasi antara pemerintah juga dengan pelaku usaha, mungkin di-scale up lebih besar lagi. Dan banyak yang bisa dilakukan termasuk banyak pelaku usaha yang membantu infrastruktur transportasi publik itu mungkin di-enggage lebih besar," tutup Bhima.
(edo/vys)