Belanda yang secara konsisten menentang pembatasan harga gas, kali ini mendukung pembatasan harga untuk gas Rusia.
Di sisi lain, Putin telah mengantisipasi langkah itu dan menyebut bahwa Rusia akan melakukan pembalasan. "Kami tidak akan memasok apa pun jika itu bertentangan dengan kepentingan kami," kata Putin di sebuah forum ekonomi di Vladivostok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak akan memasok gas, minyak, batu bara, minyak pemanas - kami tidak akan memasok apa pun," sambungnya. Pada kesempatan itu dia juga mempertanyakan kesepakatan yang ditengahi PBB terkait mengekspor gandum dari Ukraina.
Eropa mengimpor sekitar 40% gasnya dan 30% minyaknya dari Rusia. Euelectric, badan yang mewakili industri listrik Eropa, juga mengkritik rencana pembatasan Uni Eropa sebesar 200 Euro per megawatt jam.
"Akar penyebab masalahnya adalah kurangnya pasokan gas dan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil yang diimpor. Pemerintah harus berupaya mengatasi ini daripada menggunakan intervensi ad-hoc yang menyimpang di pasar listrik," kata Kristian Ruby, Sekretaris Jenderal Euelectric.
Krisis energi yang dihadapi Eropa semakin parah setelah Gazprom menghentikan pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman. Gazprom menyebut ada kebocoran oli mesin selama proses maintenance minggu lalu.
Presiden Rusia mengatakan sanksi Jerman dan Barat yang mempengaruhi pasokan suku cadang harus disalahkan karena pipa tidak beroperasi.
Dampak dari lonjakan harga memaksa perusahaan untuk membatasi produksi, dan pemerintah menghabiskan miliaran dolar untuk melindungi konsumen dari dampak tersebut.
Simak video 'Rusia dan China Pamer Kekuatan Militernya di Vostok-2022':
(dna/dna)