Pertamina Bakal Garap Proyek Masela, Ini Proses yang Lagi Berjalan

Pertamina Bakal Garap Proyek Masela, Ini Proses yang Lagi Berjalan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 08 Sep 2022 22:35 WIB
Kantor Pertamina
Foto: Rengga Sancaya: Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan rencana masuk ke proyek gas Masela di Maluku.
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) bakal masuk menggarap proyek gas alam di Blok Masela, di Maluku. Pertamina akan menggantikan hak partisipasi Shell Upstream Overseas Ltd.Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pihaknya sudah membuka pembicaraan dengan Inpex untuk masuk ke dalam proyek Masela.

Nicke menjelaskan dalam waktu dekat Pertamina akan sesegera mungkin melakukan studi kelayakan. Termasuk mengkaji urusan komersial dan bisnis.

"Masela, kami sudah NDA dengan Inpex, dan sesegera mungkin mereka akan buka data room dan kami lakukan due diligence. Artinya kami nyatakan minat namun proses berikutnya ada tahap mesti dilalui," kata Nicke dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (8/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ujungnya bicara soal commercial, dan feasibility tentang harga dan sebagainya," sebutnya.

Menurutnya, perusahaan berminat untuk ikut andil dalam pengembangan Blok Masela yang disebut Nicke sebagai cadangan gas besar. Apalagi, faktanya neraca gas Indonesia makin turun nilainya. Bahkan, neraca gas Indonesia bisa defisit di tahun 2026.

ADVERTISEMENT

"Intinya, kami berminat. Karena ini merupakan giant discovery yang bisa meningkatkan cadangan dan produksi gas. Karena neraca gas cenderung decline, di atas 2026 bisa defisit," kata Nicke.

Di halaman berikutnya penjelasan Kepala BKPM soal keterlibatan Pertamina di Blok Masela

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah membentuk konsorsium untuk mengambil alih 35% hak partisipasi Shell Upstream Overseas Ltd dalam pembangunan Proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi di Blok Masela, Provinsi Maluku.

"Saya baru balik dari Saumlaki mendampingi Bapak Presiden dan kami menginap di sana. Presiden sudah memberikan arahan baik kepada saya maupun kepada Menteri BUMN bahwa program gas di Maluku menjadi salah satu prioritas," ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (8/9).

Bahlil mengungkapkan Inpex sebagai pemilik saham mayoritas tetap harus diminta untuk cepat melakukan proses tersebut. Terkait ambil alih 35% saham Shell di Blok Masela, akan dibentuk konsorsium antara Indonesia Investment Authority (INA), PT Pertamina (Persero), dan beberapa perusahaan lain yang sedang dijajaki.

"Nanti ada blending antara INA, Pertamina, dan mungkin ada beberapa perusahaan lain yang dijajaki oleh Menteri BUMN untuk membikin satu konsorsium untuk mengambil alih saham 35% tersebut," jelas Bahlil.


Hide Ads