Arahan Erick Thohir: Bos-bos BUMN Diminta Pakai Mobil Listrik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 14 Sep 2022 10:47 WIB
Erick Thohir Minta Direksi BUMN Pakai Mobil Dinas Berbasis Listrik/Foto: Dok. Kementerian BUMN
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir mengeluarkan surat edaran berisi percepatan penggunaan kendaraan listrik di lingkungan BUMN-BUMN. Dalam surat edaran itu, ia mengajak BUMN untuk mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Masih dalam surat yang sama, Erick Thohir meminta direksi dan pimpinan BUMN untuk menggunakan mobil dinas berbasis listrik, termasuk kendaraan operasional roda dua dan roda empat. Bahkan program kepemilikan kendaraan bagi karyawan, didorong untuk beralih ke kendaraan listrik.

"BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan komitmen Pemerintah," kata Erick dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

BUMN diminta untuk mengalokasikan sumber daya di lingkungan Grup Perusahaan, di antaranya penyediaan anggaran untuk mendukung percepatan pelaksanaan kendaraan listrik.

Dia juga menugaskan PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) agar bersinergi dengan BUMN lainnya untuk menyiapkan infrastruktur pendukung Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada sektor-sektor yang dikelola BUMN seperti tempat rehat jalan tol, bandar udara, pelabuhan, stasiun KA, kawasan pariwisata, dan SPBU.

Erick meminta BUMN perbankan untuk memberikan dukungan kemudahan pembiayaan bagi masyarakat untuk membeli kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat.

Sebagai informasi, kendaraan listrik jauh lebih hemat dibandingkan kendaraan berbasis BBM. Motor listrik misalnya, setiap 1 KWh baterai dapat menempuh jarak sekitar 40-60 km, tergantung kondisi jalan.

Sedangkan motor BBM untuk setiap 1 liter hanya dapat menempuh jarak yang sama, 40-60 km. Adapun harga 1 KWH sekitar Rp 1.700 s.d Rp 2.000, sedangkan 1 liter pertalite terbaru harganya Rp 10.000 sehingga biaya pemakaian motor listrik hanya seperlima dari motor BBM.

"Kementerian BUMN mendorong penuh percepatan, karena saat inilah momentum yang tepat. Harga BBM dunia naik tidak terkendali dan harga di dalam negeri terpaksa disesuaikan, Kementerian BUMN langsung bergerak cepat melalui program penggunaan kendaraan listrik ini supaya konsumsi BBM dapat dikurangi," tutur Erick.

Ia menambahkan, ajakan untuk mendorong kendaraan listrik juga akan diperluas ke lingkungan pemerintahan lainnya, dengan fasilitas yang diberikan oleh BUMN-BUMN yang dikelola oleh Kementerian BUMN.

"Nantinya kalau pemakaian kendaraan listrik ini makin luas, masyarakat akan semakin dimudahkan. PLN saya lihat sudah menyiapkan platform dan ekosistem yang lengkap lewat PLN Mobile untuk mendukung penggunaan hariannya. Saya juga akan minta ke Pertamina untuk menyediakan charging station kendaraan listrik di SPBU-SPBU yang sekarang ini dikelola Pertamina," pungkas Erick.

Lihat juga video 'Mulai Rp 850 Ribuan, Wuling Air EV Ternyata Bisa Disewa Harian':






(kil/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork