Pipa Nord Stream 2 Milik Rusia Bocor, Kapal Dilarang Melintas

Pipa Nord Stream 2 Milik Rusia Bocor, Kapal Dilarang Melintas

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 27 Sep 2022 10:35 WIB
Kanada Kembalikan Pipa Nord Stream 1 ke Jerman, Ukraina Menentang
Foto: DW (News)
Jakarta -

Denmark meminta kapal-kapal untuk menghindari wilayah dengan radius lima mil laut dari pulau Bornholm. Hal ini karena adanya kebocoran gas dari pipa Nord Stream 2 milik Rusia yang sedang tidak beroperasi.

Dikutip dari Reuters disebutkan pemerintah Jerman menggandeng Denmark untuk mencari tahu penyebab kebocoran tersebut. Namun Kementerian energi Denmark menolak memberikan komentar terkait kejadian tersebut.

Nord Stream AG dari situsnya menyebut penyebab kebocoran sedang dalam penyelidikan. Pihak Nord Stream juga tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang pipa ini menjadi yang sangat krusial ketika perang energi terjadi antara Eropa dan Rusia akibat perang.

Piak Jerman hingga saat ini juga belum menemukan penyebab menurunnya tekanan pada jalu pipa ini. Jerman menyebut jika kebocoran pipa tidak akan berdampak pada pasokan gas di Jerman.

ADVERTISEMENT

Otoritas Maritim Denmark telah mengeluarkan peringatan navigasi dan menetapkan zona berbahaya di wilayah sekitar pipa Nord Stream 2 ini.

Operator Nord Stream 2 ini menjelaskan jika pipa sedang dalam tekanan meskipun tidak dioperasikan. Pipa ini mengalirkan gas di bawa Laut Baltik ke Jerman dan baru saja diisi dengan 300 juta meter kubik gas ketika Jerman membatalkan pemesanan beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Negara-negara Eropa melarang Rusia untuk mengoperasikan Nord Stream 2 dan menuduh Putin menggunakan energi sebagai senjata untuk melawan Eropa. Namun Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyalahkan negara barat atas kekurangan gas yang mereka alami.

Nordstream ini adalah salah satu cara proyek untuk diversifikasi gas dari Rusia. Saat ini Nordstream 2 tidak populer di kalangan anggota parlemen Denmark.




(kil/das)

Hide Ads