Program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor induksi atau kompor listrik menjadi topik yang hangat belakangan ini. Namun, pemerintah menyatakan tidak akan menjalankannya pada tahun ini.
Jauh sebelumnya, pemerintah telah mendorong pengembangan jaringan gas (jargas) untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih bersih ke masyarakat. Lewat jargas, masyarakat mendapatkan pasokan gas melalui pipa-pipa yang terhubung ke rumah.
Di tengah heboh kabar kompor listrik, bagaimana nasib jargas? Menteri ESDM Arifin Tarif mengatakan, jargas tetap jalan. Diakuinya, jargas memang sempat terkendala karena keterbatasan anggaran imbas COVID-19.
"Jalan, kita akan berusaha, kemarin-kemarin kan agak terganggu gara-gara anggaran COVID-nya terbatas. Coba untuk BBM, gara-gara BBM kita hilang berapa tuh Rp 30 triliun. Bisa masang jargas berapa tuh, selesai itu," terangnya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022).
Ditanya mengenai fokus wilayah pembangunan jargas, Arifin mengatakan akan memetakan wilayah-wilayah yang strategis, sehingga pengembangan jargas akan semakin cepat.
"Nanti akan dipetakan wilayah-wilayah strategis supaya memang cepat aja pelaksanaannya," ujarnya.
(acd/ara)