Swedia mengirim tim selam untuk meyelidiki kebocoran pipa gas di Nord Stream. Pipa gas itu merupakan milik Rusia yang pecah pekan lalu di Laut Baltik.
Insiden itu pun menambah beban krisis energi di Eropa. Jumlah pipa gas yang pecah itu sebanyak tiga jaringan di dekat perairan Swedia dan Denmark. Eropa juga tengah menyelidiki insiden tersebut dan mencurigai adanya sabotase.
"Penjaga pantai bertanggung jawab atas misi tersebut, tetapi kami mendukung mereka dengan berbagai unit peralatan. Satu-satunya yang kami namakan adalah HMS Belos, yang merupakan kapal penyelamat dengan kapal selam," kata juru bicara angkatan laut Swedia, Jimmie Adamsson, dikutip dari Reuters, Senin (3/10/2022).
Kondisi saat ini, penjaga pantai di dekat lokasi kejadian mengatakan Nord Stream 1 telah berhenti bocor. Namun, setelah dicek di titik lainnya, gas masih mengalir keluar dari Nord Stream 2 dan meluas ke permukaan dalam radius 30 meter (32 yard).
Pihak istana Kremlin Rusia menyalahkan negara Barat, karena dianggap sebagai penyebab dari pecahnya jaringan gas tersebut. Rusia spesifik mengatakan bahwa AS sengaja melakukan itu untuk meningkatkan penjualan dan harga gas alam.
Terpisah, AS membantah keras keterlibatan negaranya dalam insiden ini. Sementara negara-negara Eropa mencurigai sabotase, tetapi menolak untuk mengatakan siapa yang berada di baliknya.