5 Strategi BUMN Genjot Upaya Dekarbonisasi

SOE International Conference 2022

5 Strategi BUMN Genjot Upaya Dekarbonisasi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Okt 2022 21:26 WIB
SOE International Conference 2022
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Nusa Dua -

Kementerian BUMN sedang mempercepat upaya dekarbonisasi. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan ada 5 strategi yang akan dilakukan.

"Kita melihat perubahan dekarbonisasi menjadi kesempatan BUMN untuk mengembangkan ketahanan dan independensi energi," kata Pahala dalam salah satu diskusi di SOE International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (17/10/2022).

Strategi yang pertama adalah mengembangkan kapasitas dari energi baru dan terbarukan. Pahala mengatakan pihaknya ingin semua alternatif energi bisa dimanfaatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukan cuma listrik. Bisa jadi biomass, biofuel, dan geothermal. Ini ada 3 energi baru yang harus dikembangkan secara kompetitif oleh Indonesia," kata Pahala.

Kedua adalah mengurangi ketergantungan pemenuhan listrik dengan PLTU. Menurutnya pemerintah sedang menyusun mekanisme untuk melakukan strategi tersebut.

ADVERTISEMENT

Ketiga, Kementerian BUMN akan membuat eksositem kendaraan listrik. Menurutnya, kendaraan listrik bisa mengurangi kebutuhan dan ketergantungan Indonesia akan BBM. Impor bisa dikurangi, subsidi yang besar pun bisa berkurang.

Keempat, pihaknya dan pemerintah akan membentuk ekosistem pasar karbon antar BUMN untuk mempercepat agenda dekarbonisasi dan menetapkan role model bagi pembentukan pasar karbon nasional serta menjalan Nature Base Solution (NBS). Kelima, adalah mengembangkan klaster industri hijau.

Lebih lanjut menurut Pahala, Pemerintah telah menetapkan bahwa Indonesia benar-benar dapat mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan mengurangi emisi sekitar 32% pada sekitar tahun 2030.

"Di lingkungan Kementerian BUMN, sejak tahun lalu, kita sudah menetapkan bahwa setiap tahun harus memiliki KPI. Setidaknya telah ditetapkan apa yang akan menjadi target pengurangan emisi. Yang kedua apa yang harus dilakukan dan apa insiatifnya untuk membangun peluang bisnis," ujarnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Dalam panel konferensi tersebut, President of Schlumberger Asia, Amy Chua mengungkapkan perusahaan migas yang ia pimpin melakukan tiga pendekatan untuk dekarbonisasi yakni mengurangi emisi sendiri, membantu klien/pelanggan dalam pengurangan emisi dan memulai berinvestasi dalam energi baru.

"Jadi saya pikir portofolio yang akan datang ini pada akhirnya akan menjadi bagian dari transisi energi kita,"kata Amy Chua.

Namun menurutnya, regulasi pasti memainkan peran besar. Ia mencontohkan di Eropa, pada tahun 2005, ketika Komisi Uni Eropa menciptakan sistem transisi. Eropa mengalami kemajuan cepat 15-17 tahun kemudian. Pengurangan emisi yang mereka lakukan sangat fenomenal karena emisinya berkurang hampir 43% dan melakukan penelurusan hingga 42,8%. Ia menilai tanpa kebijakan yang jelas, pengurangan emisi akan memakan waktu lebih lama.

"Kolaborasi dan kemitraan menjadi penting. Tidak ada satu entitas pun yang dapat melakukannya sendiri. Kami terbiasa melakukan itu, jadi kami memiliki banyak kemitraan dan kolaborasi di seluruh dunia sekarang,"ujar Amy Chua.


Hide Ads