Di sisi lain, pihaknya berfokus pada baterai swab dan belum mencoba pengembangan pada baterai charging. Hal ini didukung berbagai pertimbangan, salah satunya yakni dibutuhkan daya yang cukup besar untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik yang tentunya akan membebani listrik rumah tangga.
"Karena uji coba kita ke teman-teman Gojek, per hari ini kita hanya mengusung swab charging. Kami sangat open minded untuk hybrid. Tetapi, salah satu pertimbangannya (fokus swap) ialah daya listrik di rumah minim. Tapi kami percaya ada pasar untuk swap, ada pasar untuk charge," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Patrick mengatakan pihaknya masih terus melakukan uji coba kendaraan listrik. Di mana hingga saat ini, penggunaan kendaraan listrik belum diterapkan secara penuh di Gojek sendiri. Ke depan, apabila uji coba tersebut telah selesai, tidak menutup kemungkinan produknya akan dipasarkan secara komersial.
Uji coba tersebut telah berlangsung sejak Februari 2022 di beberapa titik di DKI Jakarta, dengan penggunanya para driver Gojek. Untuk itu, ia menjadikan kesempatannya dalam mendukung kendaraan listrik di G20 ini sebagai uji coba di kawasan dengan topografi berbeda. Harapannya, pihaknya akan dapat menyediakan kendaraan listrik yang sesuai dengan situasi dan kondisi RI.
Sebagai tambahan informasi, Electrum akan menyediakan sebanyak 50 unit motor yang beroperasi sepanjang perhelatan G20 pada bulan November mendatang. Akan ada 11 shelter yang terbagi dalam 6 titik drop off yang terintegrasi dengan halte kendaraan listrik dari Kementerian Perhubungan serta 5 titik shuttle.
Para delegasi dan penyelenggara KTT dapat memanfaatkan motor listrik tersebut sebagai moda transportasi di sekitar lokasi konferensi. Electrum juga menyediakan 10 motor listrik untuk membantu operasional dan mobilitas perwakilan Kementerian Perhubungan.
(dna/dna)