3. BP
Lalu, dari pihak BP juga mengungkap sejumlah alasan atas penyesuaian harga yang efektif berlaku pada 2 November 2022. PT Aneka Petroindo Raya yang merupakan perusahaan joint venture BP Global dengan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengatakan penyesuaian harga itu dilakukan karena berbagai faktor.
"Memang betul ada penyesuaian harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya harga minyak dunia, biaya operasional dan kondisi pasar," jelas Direktur Marketing BP-AKR, Vanda Laura, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya akan terus memantau situasi global saat ini. Tentunya hal ini berkaitan juga dengan penentuan harga BBM BP.
"Kami akan terus memantau situasi dan melakukan adaptasi yang diperlukan untuk penentuan harga bahan bakar," lanjutnya.
4. Shell
VP Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea mengungkap sejumlah faktor yang mendorong penyesuaian harga pada BBM Shell. Penyesuain harga juga sejalan dengan ketentuan dan peraturan pemerintah.
"Mengenai harga jual BBM, dan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti Mean of Platts Singapore (MOPS), kondisi dan volatilitas pasar, nilai tukar mata uang asing, pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, kinerja perusahaan serta aktivitas promosi yang sedang berjalan," jelasnya.
Secara rinci, dikutip dari Instagram resmi Shell Indonesia, harga Shell Super turun jadi Rp 13.550/liter dari sebelumnya Rp 14.150/liter.
(ada/dna)