IEEFA Puji Langkah Konkret PLN Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

IEEFA Puji Langkah Konkret PLN Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Sukma Nur - detikFinance
Jumat, 04 Nov 2022 20:36 WIB
PLN
Foto: Dok. PLN
Jakarta -

Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) mengatakan langkah PLN dalam mendukung transisi energi perlu diapresiasi dan didukung. Sebab hal ini merupakan langkah inisiatif dan konkret terealisasi.

Menurut Energy Finance Analyst IEEFA Elrika Hamdi dahulu 80% pembiayaan pembangkit yang masuk ke Indonesia digunakan untuk pembangkit batu bara. Sementara, seiring dengan perubahan global saat ini, banyak negara seperti Jepang, China dan Korea lebih banyak mengalokasikan pembiayaan untuk energi bersih.

"Maka ini seiring dengan rencana PLN dalam meningkatkan porsi energi bersih di sektor pembangkitan. Hal ini perlu didukung sebagai langkah bersama revolusi energi global," ujar Elrika dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia menilai untuk mempercepat agenda transisi energi ini diperlukan beberapa langkah kunci. Pertama, perlu adanya kerangka kebijakan yang dirancang dengan baik dan penuh insentif untuk memudahkan investor masuk ke Indonesia.

Kedua, memaksimalkan potensi sumber daya alam yang saat ini dimiliki Indonesia sebagai basis energi. Hal ini sudah dilakukan PLN dengan memetakan potensi sumber daya alam dalam mendukung ketahanan energi dan juga energi yang efisien.

ADVERTISEMENT

"Ketiga, aksi pemerintah Indonesia dalam meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) adalah langkah progresif yang perlu didukung untuk bisa memudahkan skema investasi yang menguntungkan dan memudahkan," ujar Elrika.

Keempat, menyelaraskan dan membangun kepercayaan investor dan juga lenders dalam memberikan pembiayaan hijau yang murah dan berbunga rendah.

"Tentu saja hal ini perlu didukung dengan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pembiayaan," imbuhnya.

Ia menilai langkah yang dilakukan PLN dalam mengemas rencana proyek mampu meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di sektor pembangkit EBT. PLN juga perlu menciptakan teknologi agar pembangunan tetap mengutamakan efisiensi dan juga keandalan pasokan listrik.

"Kolaborasi memang menjadi hal yang penting dalam mewujudkan agenda transisi energi ini," terang Elrika.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pihaknya telah melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda dekarbonisasi. Salah satunya adalah memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan gencar membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Darmawan menambahkan dalam menjalankan proyek mengejar target net zero emission, pihaknya menyambut dukungan internasional dari sisi pembiayaan.

"Kami berencana menggunakan sepenuhnya pembiayaan ini untuk mendukung pembangunan program-program berbasis EBT," ujar Darmawan.

Senada dengan Elrika, Darmawan menjelaskan dukungan internasional dan kolaborasi diperlukan dalam mendukung misi PLN dalam upaya menyukseskan transisi energi di Indonesia.

"Hal ini membuktikan bahwa PLN mendapat kepercayaan dari kreditur dan investor internasional sehingga PLN mendapatkan pembiayaan dengan pricing yang kompetitif seperti ini di tengah situasi pasar dan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian dan volatile," pungkas Darmawan.


Hide Ads