Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan Indonesia akan terus 'membakar uang' triliunan rupiah per hari bila tidak melakukan konversi kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
Konversi kendaraan listrik sendiri menjadi salah satu cara untuk mengejar target Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Arifin menggambarkan apabila sepeda motor di Indonesia mengkonsumsi 1 liter bahan bakar per hari, jumlahnya sudah setara dengan sekitar 1 juta barel minyak. Maka jika disesuaikan dengan harga minyak sekarang ini, nominal uang yang dibakar lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.500) per hari bila masih bertumpu pada kendaraan berbahan bakar minyak.
"Karena itulah, pemerintah memiliki program mengonversikan motor berbasis BBM menjadi motor listrik," ujar Arifin dalan keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Sebagai informasi, pada roadmap transisi energi untuk mencapai NZE, pemerintah menargetkan pada tahap 2021-2025, jumlah kendaraan listrik 300.000 unit mobil dan 1,3 juta unit motor. Sedangkan pada tahap 2026-2030, jumlah kendaraan listrik ditargetkan 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor.
Lebih lanjut, Arifin menggambarkan kondisi sektor transportasi saat ini, di mana jumlah kendaraan di Indonesia mencapai lebih dari 140 juta unit.
"Dari jumlah tersebut, didominasi oleh kendaraan roda dua (motor), yang jumlahnya sekitar 120 juta unit," papar Arifin.
Simak Video "RI Subsidi Rp 80 Juta untuk Mobil Listrik, Bagaimana Negara Lain?"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)