Raksasa migas Malaysia, Petronas menyatakan minat untuk masuk ke dalam proyek migas Lapangan Abadi Blok Masela. Sebelumnya, proyek tersebut baru saja ditinggal oleh Shell.
Hal ini diungkap oleh Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman. Fatar menyatakan Petronas sudah tertarik masuk ke dalam proyek Masela.
"Ada yang nawarin Petronas, dia tertarik. Tapi sekarang sedang kita kaji. Petronas tinggal nunggu komitmen pemerintah," kata Fatar Yani kepada wartawan di Penang Bistro, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mekanisme masih diomongin lebih lanjut. Cuma mereka menyatakan berminat," ujarnya.
Sebelumnya, Pertamina diproyeksikan akan masuk ke dalam proyek Masela menggantikan Shell. Namun, sampai saat ini, Fatar menyatakan Pertamina belum memberikan tawaran non binding offer untuk masuk ke dalam Blok Masela.
"Kita belum tahu. Mereka masih evaluasi lah masih banyak opsi-opsi ini," ungkap Fatar Yani.
Dalam catatan detikcom, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah sedang mencari alternatif untuk proses pengambilalihan saham Shell di Blok Masela. Bahlil menyebut opsinya Pertamina dan Indonesia Investment Authority (INA) akan mengambilalih saham tersebut.
"Instrumennya Pertamina dan INA mencari partner baru untuk konsorsium. Shell ini kan mengambil gas di bawah laut membutuhkan teknologi. Pertamina atau INA tidak punya teknologi itu, mau tidak mau harus kolaborasi dengan perusahaan yang punya teknologi," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022) yang lalu.
Blok Masela sebelumnya dijalankan oleh Shell Upstream Overseas Ltd. Bahlil tak menyebutkan kapan konsorsium itu akan dimulai, dia mengharapkan bisa secepatnya selesai.
"Secepatnya kalau bisa lebih baik. Bapak Prsiden sudah mengunjungi ke Saumlaki, sudah disiapkan juga airport yang bagus, jalan dan pelabuhan yang bagus," jelas Bahlil.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pihaknya sudah membuka pembicaraan dengan Inpex untuk masuk ke dalam proyek Blok Masela.
Nicke menjelaskan dalam waktu dekat Pertamina akan sesegera mungkin melakukan studi kelayakan, termasuk mengkaji urusan komersial dan bisnis.
"Masela, kami sudah NDA dengan Inpex, dan sesegera mungkin mereka akan buka data room dan kami lakukan due dilligence. Artinya kami nyatakan minat namun proses berikutnya ada tahap mesti dilalui," kata Nicke dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR pada awal September.
(hal/zlf)