Penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) di rumah tangga rencananya akan diganti oleh Dimethyl Ether (DME). DME diharapkan bisa menekan impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT. Pertamina (Persero) A. Salyadi Dariah Saputra mengatakan, pemerintah terus berproses mengembangkan DME. Indonesia sedang gencar mempercepat target menuju energi hijau dan bebas karbon di 2060.
Saliyadi menjelaskan, pihaknya terus memastikan keterjangkauan DME ke masyarakat, serta dampak DME bagi keuangan negara. Hal ini disampaikannya dalam acara Kompas100 CEO Forum bertajuk Pengembangan Ekonomi Hijau dan Urgensi Program Berkelanjutan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk DME kita terus berproses, ini kita harus memastikan. Ini memang lebih green (ramah lingkungan), tapi kalau buat masyarakat lebih mahal, buat pemerintah subsidinya jadi lebih besar, ini juga harus hati-hati," katanya di The Westin Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Namun, ia menyebut DME bisa menjadi contoh baik untuk produk lainnya. Pemerintah juga terus mengembangkan produk ramah lingkungan lainnya, sepeti bioetanol/
"Ini (DME) good exercise untuk produk-produk lain. Kita juga explore bioetanol, ini prospeknya luar biasa," ungkapnya.
Pemerintah menargetkan produksi DME hingga 1,4 juta ton per tahunnya. Hal ini berdasarkan keterangan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
"Kemajuan proyek gasifikasi batu bara to DME PT Bukit Asam (PTBA) ditargetkan akan memproduksi DME 1,4 juta ton per tahun dengan inputan batu bara 6 juta ton per tahun. Target COD (Commercial Operation Date) kuartal IV tahun 2027," katanya saat rapat dengan Komisi VII di DPR RI, Senin (21/11/2022).
Adapun skema bisnis, PT Bukit Asam menjual batu bara menjual ke processing company di mana perusahaan-perusahaan saham Air Product. Ia menyebut masa kontrak processing company itu 20 tahun.
Proyek DME ini ditargetkan bisa menekan impor LPG 1 juta ton per tahun. Proyek ini juga disebut bisa menyerap banyak tenaga kerja.
"Menambah investasi US$ 2,1 miliar, akan ada hemat devisa LPG impor sebesar Rp 9,14 triliun per tahun dan menyerap tenaga kerja 10.600 konstruksi dan 8.000 tahap operasi," jelasnya.
Sayangnya belum bisa diketahui berapa harga DME saat dijual ke masyarakat. Pemerintah disebut masih mendiskusikan hal ini.
(zlf/zlf)