Airlangga Sebut Proyek Blok Masela Mandek, SKK Migas Kena Colek

SKK Migas IOG Convention 2022

Airlangga Sebut Proyek Blok Masela Mandek, SKK Migas Kena Colek

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2022 10:25 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Tangkapan Layar Youtube G24News TV
Nusa Dua -

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proyek pengembangan migas di Blok Masela mengalami keterlambatan. Menurutnya, untuk mempercepat pengembangan di Masela regulator hulu migas mesti memberikan insentif yang menarik bagi investor.

Airlangga menilai kebutuhan insentif baik fiksal maupun non fiskal perlu dibahas secara dalam antara pemangku kepentingan dan investor. Dia pun meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mempertimbangkan sarannya tersebut.

"Kita melihat beberapa proyek termasuk misalnya proyek masela ini kelihatannya juga mengalami keterlambatan. Bila dipandang belum cukup mendorong pertumbuhan industri migas, tentu bisa dibuka kemungkinan untuk melihat apakah regulasi-regulasi yang ada cukup efektif dalam mendorong (investasi), bila belum efektif tentu perlu dilakukan revisi-revisi ke arah perbaikan," papar Airlangga dalam International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, peningkatan produksi migas di dalam negeri sudah menjadi target banyak pihak sejak bertahun-tahun yang lalu. Hanya saja, target lifting migas 1 juta barel minyak per hari tidak pernah tercapai. Malah saat ini produksinya terus menurun.

"Oleh karena itu perlu ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh SKK Migas agar situasi iklim investasi maupun insentifnya bisa lebih baik di samping itu juga mendorong transisi energi yang mengarah pada energi baru terbarukan," ungkap Airlangga.

ADVERTISEMENT

Airlangga memberikan pesan agar SKK Migas, pemerintah daerah, badan usaha baik swasta maupun milik negara, dan kontraktor migas bisa berkoordinasi dengan baik lagi agar target yang dicanangkan bisa tercapai.

"Target tersebut tentunya sangat berpengaruh pada penerimaan negara di APBN dan juga terhadap ekspor Indonesia," ujar Airlangga.

Blok Masela Diserbu Investor
Proyek Lapangan Abadi Blok Masela sendiri saat ini mulai diserbu investor. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan sudah ada 4 perusahaan yang menyatakan minat dalam proyek ini.

Namun, Dwi Soetjipto menyatakan semua pihak perlu berkoordinasi juga dengan Inpex yang saat ini mencari partner untuk menggarap proyek tersebut. Sebelumnya, Blok Masela akan digarap oleh Inpex dan Shell, namun di tengah jalan Shell mundur.

"Cukup banyak, at least kita indikasikan ada 3 dan 4 gitu ya. Cuma kan masing-masing punya syarat sendiri-sendiri. Harus dikolaborasikan oleh Inpex," ungkap Dwi Soetjipto ditemui di sela-sela 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre, Rabu (23/11/2022).

"Jadi blok Masela kan operator Inpex Jepang, segala keinginan pihak lain untuk masuk tentu harus komunikasi dengan Inpex sendiri," lanjutnya.

Yang jelas, Dwi Soetjipto menegaskan pihaknya terbuka untuk tawaran semua pihak demi mempercepat investasi di Blok Masela.

"Kita dorong yang lain-lain untuk join kalau memang bisa percepat investasi. Kita dorong tapi semuanya kita alirkan ke Inpex," ujar Dwi Soetjipto.

Pihak Petronas asal Malaysia sebelumnya sudah menyatakan minat untuk masuk ke dalam proyek Blok Masela. Kini, kabar terbaru ada juga perusahaan China yang mau masuk ke Masela.

Isunya, PetroChina Company mau ikut masuk dalam proyek Blok Masela. Dwi Soetjipto pun membenarkan hal itu. Selain dua perusahaan internasional tersebut, BUMN migas Pertamina juga sudah menyatakan minat untuk masuk ke Blok Masela.

"(PetroChina) Termasuk. Petronas termasuk," sebut Dwi Soetjipto singkat.




(hal/zlf)

Hide Ads