Balada Blok Masela: Shell Cabut, Jepang Lanjut?

SKK Migas IOG Convention 2022

Balada Blok Masela: Shell Cabut, Jepang Lanjut?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 25 Nov 2022 11:06 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Jepang mengatakan akan tetap melanjutkan proyek pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela. Pengembangan akan terus dilakukan oleh perusahaan migas Jepang, Inpex.

Sebelumnya, Inpex sendiri bekerja sama dengan Shell untuk mengembangkan Blok Masela. Hanya saja, di tengah jalan Shell memilih mundur dari proyek tersebut.

Director-General Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources and Energy (ANRE) Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) JAPAN Yuki Sadamitsu mengatakan proyek migas di Blok Masela dapat menjadi simbol kuatnya hubungan bilateral antara Jepang dan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Jepang akan terus mendukung proyek Abadi untuk menjadikannya sebagai simbol kuatnya hubungan bilateral dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia," ungkap Yuki dalam 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre, Jumat (25/11/2022).

Yuki juga sempat menyinggung Inpex dan Pertamina bakal bekerja sama untuk mempromosikan Proyek Abadi. Padahal, sejauh ini belum ada kejelasan siapa pengganti Shell sebagai mitra Inpex di Blok Masela.

ADVERTISEMENT

"Di indonesia kami memiliki Abadi Masela, Inpex berkontribusi pada keamanan energi kedua negara bersama dengan pertamina dengan mempromosikan Proyek Abadi," ungkap Yuki.

"Kami berharap pemerintah Anda juga akan mendukung Konsorsium Jepang, Indonesia ini," ujarnya.

Blok Masela Diserbu Investor

Proyek Lapangan Abadi Blok Masela sendiri saat ini mulai diserbu investor. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan sudah ada 4 perusahaan yang menyatakan minat dalam proyek ini.

Namun, Dwi Soetjipto menyatakan semua pihak perlu berkoordinasi juga dengan Inpex yang saat ini mencari partner untuk menggarap proyek tersebut. Sebelumnya, Blok Masela akan digarap oleh Inpex dan Shell, namun di tengah jalan Shell mundur.

Lanjut ke halaman berikutnya

"Cukup banyak, at least kita indikasikan ada 3 dan 4 gitu ya. Cuma kan masing-masing punya syarat sendiri-sendiri. Harus dikolaborasikan oleh Inpex," ungkap Dwi Soetjipto ditemui di sela-sela 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre, Rabu (23/11/2022).

"Jadi blok Masela kan operator Inpex Jepang, segala keinginan pihak lain untuk masuk tentu harus komunikasi dengan Inpex sendiri," lanjutnya.

Yang jelas, Dwi Soetjipto menegaskan pihaknya terbuka untuk tawaran semua pihak demi mempercepat investasi di Blok Masela.

"Kita dorong yang lain-lain untuk join kalau memang bisa percepat investasi. Kita dorong tapi semuanya kita alirkan ke Inpex," ujar Dwi Soetjipto.

Pihak Petronas asal Malaysia sebelumnya sudah menyatakan minat untuk masuk ke dalam proyek Blok Masela. Kini, kabar terbaru ada juga perusahaan China yang mau masuk ke Masela.

Isunya, PetroChina Company mau ikut masuk dalam proyek Blok Masela. Dwi Soetjipto pun membenarkan hal itu. Selain dua perusahaan internasional tersebut, BUMN migas Pertamina juga sudah menyatakan minat untuk masuk ke Blok Masela.

"(PetroChina) Termasuk. Petronas termasuk," sebut Dwi Soetjipto singkat.



Simak Video "Video: Shell Jual Seluruh SPBU di Indonesia, Siapa yang Membeli?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads