Bos PLN Buka-bukaan Soal Proyek Listrik di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Bos PLN Buka-bukaan Soal Proyek Listrik di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 28 Nov 2022 17:24 WIB
BANDUNG, WEST JAVA, INDONESIA - 2022/11/16: Jakarta Bandung High-Speed Train (KCJB) or Comprehensive Inspection Train (CIT) was seen during the dynamic trial in Tegalluar. President Joko Widodo and Chinese President Xi Jinping are planning to see online the dynamic trial process of the 15 km Jakarta Bandung High-Speed Train with a limited speed of 80 km/hour during a sidelines visit from the G20 summit in Bali. (Photo by Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket/Getty Images
Jakarta -

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo buka-bukaan soal proyek penyambung listrik di Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dia mengatakan PLN berkontribusi untuk menyiapkan sambungan, transmisi, dan gardu induk kelistrikan di proyek tersebut. PLN juga akan melakukan penjualan penggunaan listrik.

Hal tersebut dipertanyakan oleh anggota DPR Komisi VI Rudi Hartono. Rudi mengatakan berdasarkan paparan PT KAI (Persero), pihak PLN bagaikan menitip suntikan modal Pemerintah melalui PT KAI di balik proyek kelistrikan kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu. Pasalnya, KCIC dan Kementerian BUMN menyisipkan urusan kelistrikan ke dalam modal tambahan proyek.

"Ini model bisnis PLN seperti apa? Sementara di paparan Dirut KAI itu beliau sampaikan PLN ini seperti minta PMN juga di budget Rp 3,2 triliun. PLN seakan-akan nitip untuk bangun daya listrik," ungkap Rudi dalam rapat kerja dengan Direksi PLN, Senin (28/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmawan pun menjawab, menurutnya proyek yang dilakukan dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta cepat, adalah proyek secara komersial. PLN sama sekali tidak mengincar bagian PMN dari proyek tersebut.

Kerja sama yang dilakukan murni komersial, KCIC ditagih oleh pihaknya biaya penyambungan dan juga penggunaan listrik. Semua dilakukan seperti dengan pelanggan yang lainnya.

ADVERTISEMENT

"Ini program investasi biasa secara komersial. Jadi dari sudut pandang kami ada biaya sambung ditagih ke KCIC, ada biaya penggunaan listrik kami tagihkan ke KCIC. Kami ini seperti perlakuan ke pelanggan lain," jawab Darmawan.

Bahkan, Darmawan bilang transaksi yang dilakukan pihaknya dengan KCIC bila dihitung-hitung sangat menguntungkan.

Pihaknya, pun senang dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak kereta cepat. Pasalnya, PLN bisa mendapatkan pelanggan baru dengan penggunaan listrik yang sangat besar.

"Untuk itu kami koordinasi sama kcic, sudah ada titik temu dan perjanjian jual beli listrik di-tanda tangan. Dengan perjanjian ini kami juga happy, karena kami dapatkan tambahan customer, dan ada pertambahan demand di tengah over capacity," ungkap Darmawan.

Di sisi lain Darmawan bilang pihaknya hanya akan menyediakan transmisi dan sambungan melalui gardu induk untuk kereta cepat. Namun, distribusi listriknya menjadi urusan pihak KCIC.

"Pihak KCIC perlu bangun distribusi listrik, kami ada gardu induk saja disambungkan ke mereka. Jadi kami bangun sampai kubikal, cuma dia yang akan bangun pak distribusinya," papar Darmawan.

Lanjut ke halaman berikutnya

PLN Tolak Permintaan Dispensasi Harga

Darmawan juga mengakui pihak KCIC sempat meminta dispensasi harga untuk urusan kelistrikan yang ditangani PLN. Hanya saja pihaknya menolak.

Pasalnya, Darmawan bilang sampai saat ini tidak ada surat perintah dari pemerintah yang menyatakan proyek kereta cepat perlu didispensasi biayanya.

"Memang mereka minta dispensasi ke kami, kami akui, cuma karena kami nggak ada dapat surat perintah bahwa ini ada dispensasi maka kami akan perlakukan ini sebagai customer seperti biasa," ungkap Darmawan.

Malah dia bilang, PLN bakal bisa untung dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dalam 3 tahun saja. Keuntungan didapatkan untuk menggantikan modal PLN membangun gardu induk dan penyambungan listrik ke proyek kereta cepat.

"Biaya penyambungan betul, investasi betul, dari jualan listriknya kami untung Pak tertutup semua. Tentu nggak setahun, dari bill listrik yang masuk ke kami dalam 3 tahun kami rasa ketutup. Bagi kami ini penyambungan komersial dan kami targetkan komersial," sebut Darmawan.

Dia menjamin, sejak bulan lalu jaringan kelistrikan PLN untuk proyek kereta cepat sudah terpasang dan siap digunakan. "Saat ini kami menunggu kesiapan handshake menyambungkan dari pihak KCIC," pungkasnya.



Simak Video " Video: Whoosh Pecahkan Rekor, Angkut 25.800 Penumpang dalam Sehari"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads