RI Rayu Denmark hingga Norwegia Investasi di Energi Terbarukan

RI Rayu Denmark hingga Norwegia Investasi di Energi Terbarukan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 08 Des 2022 20:30 WIB
Untuk meningkatkan kapasitas dan kebutuhan listrik di Pulau Gili Trawangan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, PLN mengembangkan listrik tenaga surya dengan kapasitas pasokan 200 kWp + 400 kWp.
Ilustrasi/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Pemerintah mengajak Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia berinvestasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan terselenggaranya Indonesia-Nordic Energy Investment Day: Collaboration to Achieve Net Zero Emission Target.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, transisi energi telah menjadi fokus utama dari agenda perubahan iklim global.

"Dan pada Presidensi G20 tahun ini, Indonesia membawa transisi energi sebagai salah satu dari tiga pembahasan," katanya di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, pemerintah Indonesia telah memiliki strategi untuk mengurangi energi fosil dengan mengonversi ke EBT. Untuk menjalankan transisi energi ini membutuhkan investasi yang besar.

"Di mana US$ 25-30 miliar pada dasarnya cukup untuk memenuhi target jangka menengah 2030," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, acara ini sebagai tindak lanjut kunjungan Menteri ESDM Arifin Tasrif ke beberapa negara tersebut.

"Acara ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Bapak Menteri ke negara Nordik bagaimana kita menindaklanjuti dengan implementasi dan kerja sama nyata khususnya, di bidang energi baru terbarukan," ujarnya.

Dia mengatakan, pada acara ini pihaknya mengumpulkan para pemangku kepentingan termasuk pelaku usaha agar mengembangkan EBT di Tanah Air.

"Kita mengumpulkan temen-temen dari Nordik ini termasuk pelaku usahanya untuk dapat membantu, mengembangkan memanfaatkan energi baru terbaru terbarukan di Indonesia," ujarnya.

(acd/ara)

Hide Ads