Tambah 83, Kini Ada 414 Penyalur BBM Satu Harga

Tambah 83, Kini Ada 414 Penyalur BBM Satu Harga

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 08 Des 2022 20:07 WIB
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII menutup tahun 2018 dengan melakukan uji operasi SPBU Kompak di Kampung Yukase, Distrik Ayamaru Utara, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat. SPBU Kompak ini merupakan titik ke 18 yang telah dicapai oleh Pertamina dari 15 titik yang ditargetkan oleh pemerintah di wilayah Maluku dan Papua. Percepatan 18 titik di tahun 2018 dilakukan agar Program BBM Satu Harga dapat segera berkontribusi pada roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Distrik Ayamaru Utara, Papua Barat.
BBM Satu Harga di Papua/Foto: Muslimin Abbas
Jakarta -

Pemerintah menargetkan membangun 92 lembaga penyalur BBM satu harga pada 2022. Program ini rencananya akan berlanjut hingga 2024.

Dari target tersebut, 83 penyalur dinyatakan sudah terbangun. Hal ini disampaikan Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR .

"Di bidang bahan bakar minyak, untuk BBM satu harga telah terbangun 83 penyalur dari target penyalur pada tahun 2022," katanya di gedung DPR RI, Kamis (8/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, secara kumulatif jumlah yang sudah dibangun mencapai 414 penyalur. Adapun prosesnya telah berlangsung sejak 2017.

"Sehingga kumulatif, BBM satu harga yang telah terbangun dari tahun 2017 sampai dengan 2022 sebanyak 414 penyalur," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Jumlah 83 lembaga penyalur BBM satu harga meningkat dibandingkan awal November lalu. Tercatat baru 69 lembaga penyalur BBM satu harga yang dibangun hingga awal November 2022.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyebut target BBM satu harga pada 2024 mencapai 583 lokasi.

"Lokasi BBM satu harga 2024 sebanyak 583 lokasi," jelasnya.

Dalam catatan detikcom, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menuturkan tantangan yang besar dalam proses distribusi energi ke lembaga penyalur BBM Satu Harga, apalagi yang berlokasi di daerah 3T.

Sebabnya BBM harus didistribusikan menggunakan berbagai moda transportasi, baik itu darat, air, dan udara sebelum sampai di lembaga penyalur BBM Satu Harga.

"Dalam proses pendistribusian BBM Satu Harga cukup jamak terjadi pergantian moda transportasi hingga 4 sampai 5 kali hingga BBM sampai di lembaga penyalur dan kepada masyarakat. Bahkan, di daerah tertentu seperti Puncak Jaya Papua, bahkan bisa mencapai 6 bahkan 8 kali. Namun ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga untuk melaksanakan amanah memastikan akses energi bagi masyarakat," papar Alfian.

(hns/hns)

Hide Ads