Pertamina Temukan Cadangan Gas 931 BCFG Sepanjang 2022

Pertamina Temukan Cadangan Gas 931 BCFG Sepanjang 2022

Atta Kharisma - detikFinance
Rabu, 14 Des 2022 13:55 WIB
Pertamina Temukan Cadangan Gas Bumi
Foto: Pertamina
Jakarta -

Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalankan strategi operasi masif dan agresif dengan melakukan pengeboran eksplorasi sepanjang tahun 2022. Dari kegiatan tersebut, PHE menghasilkan penambahan sumber daya 2C terambil sebesar 144 MMBO untuk minyak dan 931 BCFG untuk gas.

Hal ini disampaikan Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam kegiatan Energy & Mining Editor Society (E2S) Awards. Dalam kesempatan itu, ia menyatakan PHE terus berupaya meningkatkan kinerja untuk mendukung ketahanan energi nasional serta memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

"Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah pada tahun 2060, PHE memiliki strategi transisi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi gas yang ramah lingkungan, program dekarbonisasi dan inovasi teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS)," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muharram menjelaskan PHE berhasil menemukan cadangan gas dengan melakukan pengeboran eksplorasi pada sumur Sungai Gelam Timur-1, Wilela-001, Bajakah-001, Kolibri-1, Manpatu-1X, Markisa-001, dan GQX yang telah divalidasi besaran sumber dayanya di tahun 2022. Sementara untuk discovery R-2, S-2, Sungai Rotan-1, dan Kembo-001 akan dicatatkan di tahun 2023.

Selain itu, sambung Muharram, PHE juga didukung infrastruktur Subholding Gas sebagai bagian dari value chain Pertamina integrated energy company.

ADVERTISEMENT

Dalam melakukan kegiatan eksplorasi, Muharram mengungkapkan PHE menerapkan beberapa teknologi terkini, diantaranya 2D Seismic Broadband dengan Panjang lintasan lebih dari 32.000 km yang merupakan Survei Seismic Offshore terpanjang di Asia Pasifik selama 10 tahun terakhir, Full Tensor Gradiometry (FTG) yang baru pertama kali digunakan di Indonesia, serta 2D Vibroseis Acquisition yang memiliki teknologi mutakhir untuk evaluasi target sub-vulkanik yang lebih baik melalui penerima nirkabel.

Mengenai inovasi LPG Production Booster System di Kilang Badak LNG Bontang, Muharram mengatakan teknologi tersebut mampu meningkatkan produksi LPG untuk wilayah Bontang hingga 323% sebesar 603 M3 per hari.

"Dengan penemuan teknologi ini, memberikan harapan bahwa kita bisa menghasilkan tambahan produksi LPG nasional, yang secara otomatis dapat mengurangi impor LPG. Efisiensi atau mengurangi penggunaan energi secara cermat dan hemat bisa memberikan kontribusi pada penurunan karbon emisi," tuturnya.

Muharram menambahkan PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance.

Sebagai informasi, PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG). PHE juga mendapatkan rating ESG 30,5 atau peringkat 23 dari total 250 oil & gas producers.




(ncm/ega)

Hide Ads