.webp)
Kementerian ESDM terus melakukan pemantauan terhadap distribusi LPG ke masyarakat dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru. Hal itu ditandai dengan kunjungan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana ke Terminal LPG Tanjung Sekong, Banten yang dikelola PT Pertamina International Shipping (PIS).
Dalam kunjungan tersebut, Rida mengatakan, PIS dan anak usahanya telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) yang lengkap dalam distribusi LPG.
"Mereka sudah menyiapkan SOP yang komplit dan sudah teruji," katanya di Terminal LPG Tanjung Sekong, Banten, Minggu (25/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rida menjelaskan, dalam distribusi LPG ini telah diterapkan sistem RAE. R pada RAE mengacu pada kondisi reguler atau normal. Hal itu seperti yang terdiri pada saat ini.
Kemudian, ada juga A yang berarti alternatif jika menghadapi persoalan. Kemudian ada juga E yang berarti emergency. Rida menuturkan, skema-skema tersebut telah disiapkan oleh PIS.
"Kalau misalkan dari situpun tidak tertangani misalnya kaya kemarin di Cianjur, kan ada longsor, distribusi terhambat segala macam, makayang berlaku SOP emergency dan itu sudah berjalan," ujarnya.
Jelas Rida, Terminal LPG Tanjung Sekong ini punya peran vital dalam distribusi LPG nasional. Sebab, 40% pasokan LPG di Indonesia berasal dari tempat ini.
Terminal ini sendiri memiliki fasilitas pencampuran (blending) bahan baku LPG terdiri dari propana dan butana. Bahan baku tersebut kebanyakan berasal dari impor. Tambah Rida, berbagai skema untuk menyalurkan LPG telah disiapkan.
"Itu sudah dijalankan temen-temen PIS, dan itu tidak saja datang dari luar negeri ke dalam, tapi dari Tanjung Sekong ke seluruh tujuan yang ada di Indonsia karena ini kan 40% peredaran atau suplai LPG di Indonesia dari sini," jelasnya.
