Alasan Pertamina Tak Turunkan Harga Pertalite Meski Minyak Dunia Kian Murah

Alasan Pertamina Tak Turunkan Harga Pertalite Meski Minyak Dunia Kian Murah

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 03 Jan 2023 11:53 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Harga Pertalite Tak Turun/Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sedangkan harga Pertalite dan Solar tak mengalami perubahan. Kenapa begitu?

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan alasan dua jenis BBM tersebut tidak turun karena pemerintah sudah menggelontorkan subsidi yang cukup besar untuk penjualan Pertalite dan Solar.

"Solar, Pertalite harganya tetap. Karena hari ini yang dibantu pemerintah besar sekali. Solar Rp 6.800/liter, padahal kalau kompetitor ini lebih dari dua kali lipat. Yang subsidi besar jadi Rp 6.500-an, hampir sama (dengan harga jual)," katanya di di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nicke mengatakan, Pertamina menjual harga Solar setengah dari harga pasar. Menurutnya, harga Pertalite yang dijual Rp 10.000/liter juga lebih murah dari kompetitor. Dia bilang di saat dunia mengalami peningkatan harga-harga jadi naik, Indonesia tetap mempertahankan harga karena subsidi yang besar.

ADVERTISEMENT

"Pertalite, kompetitor jual Rp 12.000, Rp 13.000, ini subsidi pemerintah masih besar," tuturnya.

Di waktu yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah membantu subsidi Pertalite sebesar 1.100. Ia menyebut hal ini adalah upaya pemerintah membantu kondisi ekonomi masyarakat. "Catatan penting, BBM yang dibantu pemerintah seperti Pertalite yang harga dunia masih tinggi, harga jual kita Rp 10.000, masih dibantu pemerintah Rp 1.100," jelasnya.

Namun dengan turunnya harga Pertamax, Nicke meyakini bisa bersaing dengan kompetitor. Selain itu produktivitas masyarakat pun diharapkan meningkat.

"Pertamax kita turunkan, ini sangat bersaing dengan kompetitor lain. Dan sangat berarti karena market share Pertamax 97,4% di antara BBM RON 92 lain, ini beri dampak pada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas," imbuhnya.

Sebagai informasi, harga Pertamax turun dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800 per liter. Kemudian harga Pertamax Turbo turun dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.050 per liter.

Selanjutnya, harga Dexlite turun dari Rp 18.300 per liter menjadi Rp 16.150 per liter dan harga Pertamina Dex dari Rp 18.800 per liter menjadi Rp 16.750 per liter. Harga Pertalite tetap Rp 10.000/liter, sementara harga solar tetap Rp 6.800/liter.

Erick bilang, harga minyak dunia turun dari US$ 87 per barel menjadi US$ 79 per barel. Hal ini seharusnya berpengaruh ke harga Pertamax yang mengikuti harga minyak dunia.

"Kedua, tentu kalau kita lihat harga dari pada pasaran minyak yang tadinya US$ 87 jadi US$ 79-an. BBM dengan harga pasar seperti Pertamax, sudah seyogyanya harga pasar," kata Erick.

Lihat juga video 'Solar di Bali Langka, Sopir Truk Harus Antre Berjam-jam!':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads