Rencana Sulap Motor BBM Jadi Listrik, Bengkel RI Siap?

ADVERTISEMENT

Liputan Khusus

Rencana Sulap Motor BBM Jadi Listrik, Bengkel RI Siap?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 08 Jan 2023 10:42 WIB
Bengkel konversi motor BBM ke Listrik/Sylke Febrina Laucereno-detikcom
Foto: Bengkel konversi motor BBM ke Listrik/Sylke Febrina Laucereno-detikcom
Jakarta -

Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. Jumlah yang terus meningkat drastis ini disebut turut mempengaruhi lingkungan karena adanya emisi atau gas buang yang turut menyumbang polusi.

Karena itu pemerintah berkomitmen untuk melakukan percepatan program konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak agar menjadi listrik.

Pengamat Ekonomi dan Energi UGM Fahmy Radhi mengungkapkan konversi motor bensin ke motor listrik merupakan salah satu upaya untuk migrasi mendorong migrasi penggunaan motor bensin ke listrik.

Fahmy mengungkapkan hal ini agar lebih ramah lingkungan. "Sebenarnya ada banyak cara agar kendaraan listrik lebih banyak, salah satunya adalah konversi, ini kan yang paling mudah," ujar dia.

Dia menyebut pemerintah juga harus memberikan dukungan kepada pelaku usaha yang menyediakan jasa konversi motor bensin ke motor listrik ini. Atau bisa juga bekerja sama dengan perguruan tinggi yang sebelumnya sudah pernah mengerjakan proyek terkait kendaraan listrik.

Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 2021 jumlah kendaraan roda dua mencapai 121 juta unit. dengan konversi ini diharapkan mampu berdampak signifikan baik dari efisiensi maupun pengelolaan lingkungan.

Pada September 2022 lalu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut jika satu motor mengkonsumsi 0,34 liter BBM per hari maka ada 700.000 barel crude yang digunakan.

Dengan motor listrik maka negara akan hemat devisa impor BBM. Bahkan Indonesia juga diprediksi menjadi cikal bakal industri otomotif yang mandiri.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah ditetapkan untuk percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Salah satu percepatan dalam Inpres tersebut, melalui program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Program Konversi Motor BBM ke Listrik merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait dengan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik, Program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan juga membawa kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, dampak mengkonversi 6 juta motor BBM ke listrik akan mampu mengurangi BBM 12,8 juta barel/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 3,9 Juta Ton CO2, dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 TWh/tahun s (SF).

Lantas bagaimana kesiapan bengkel mendukung program ini?

Pelaku Usaha

Pemilik Bintang Racing Team (BRT) Tomy Huang mengungkapkan pihaknya mendukung pemerintah terkait pengembangan motor listrik ini. BRT memiliki berbagai prototype motor konversi untuk mempermudah masyarakat menentukan pilihan.

Selain itu paket konversi yang ditawarkan juga terbilang murah dibandingkan dengan bengkel lain. Yaitu mulai dari Rp 15 juta masyarakat sudah bisa mengubah motor bensin ke motor listrik.

"Untuk konversi motor bensin ke motor listrik ini, waktu pengerjaannya hanya 2 jam. Setelah itu harus diuji di balai Kemenhub untuk proses legalitas agar bisa mendapatkan plat nomor berwarna biru," ujar dia.

Kini BRT juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada bengkel mitra BRT. Hal ini agar program konversi bisa menyebar secara luas dan berkembang di berbagai wilayah di Indonesia.

Tomy mengungkapkan, jika sudah banyak bengkel yang mampu melakukan konversi ini maka program bisa lebih cepat berjalan. "Ini bengkel binaan BRT, tersebar di berbagai wilayah Indonesia," kata dia.

Menurut dia, untuk bengkel yang ingin menjadi mitra BRT harus berkomitmen untuk maju bersama. Jika bergabung dengan BRT akan menghemat biaya untuk menjalankan program ini. Karena BRT menyediakan peralatan dan ilmu kepada bengkel-bengkel mitra.

Dia menjelaskan, dengan lancarnya konversi ini maka harga bisa menjadi lebih murah. "Kita sudah siap jalan, di BRT orangnya sudah ada tinggal bagaimana membuat ini menjadi murah. Murah ini akan terbentuk jika ada populasi. Kita mulai Rp 15 juta, dulu sebelum ada BRT konversi Rp 25-40 juta. Siapa yang mau konversi? Akhirnya kita bisa konversi dengan beberapa part dan membuat sistem yang lebih mudah," jelasnya.

Tomy mengharapkan ke depan jika ada subsidi maka akan menjadi lebih murah. Lalu jika sudah ada fasilitas kredit juga menjadi lebih terjangkau dan membuat masyarakat semakin mudah.

Pendiri Elders Garage Heret Frasthio mengungkapkan pengumuman pemerintah terkait subsidi untuk konversi motor bensin ke listrik ini justru membuat bisnis terganggu. Pasalnya, banyak orang yang jadi menunggu kebijakan tersebut. "Pengumuman subsidi yang tidak direalisasikan itu justru bikin bisnis pengusaha terhambat, karena malah bikin masyarakat tahan dulu nih. Harapannya ya segera diumumkan, ada atau nggak ada subsidi, jadi nggak digantung," ujar dia.

Heret mengharapkan, ada kebijakan yang justru mempermudah. Misalnya untuk orang yang sudah terlanjur melakukan konversi bisa mengajukan reimburse untuk subsidi. "Jadi kalau yang sudah beli atau konversi bisa reimburse atau klaim subsidi. Ini bisa tidak menghambat bisnis atau penjualan kita," jelasnya.

Menurut Heret, saat ini motor-motor yang sudah dikonversi merupakan motor koleksi dari pegiat motor tua. Sehingga ini memberikan selling poin yang unik. Diharapkan dengan konversi ke motor listrik bisa dipakai tanpa hambatan. Lalu mesin motor bensin yang masih ada bisa disimpan dan suatu saat jika ingin menggunakan lagi bisa dipasang kembali.



Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[Gambas:Video 20detik]
(kil/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT