Jokowi Ungkap RI Untung Berlipat-lipat Berkat Setop Ekspor Nikel-Bauksit

Jokowi Ungkap RI Untung Berlipat-lipat Berkat Setop Ekspor Nikel-Bauksit

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 10 Jan 2023 18:10 WIB
Ilustrasi Jokowi tengah menyampaikan sesuatu.
Foto: Edi Wahyono/detikX
Jakarta -

Pemerintah baru saja menyetop ekspor bauksit mentah, menyusul ekspor nikel mentah yang telah lebih dulu dihentikan sejak 2020 silam. Langkah ini diproyeksikan dapat mendongkrak keuntungan negara hingga berlipat-lipat.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peringatan Ulang Tahum PDI Perjuangan ke-50. Jokowi mengatakan, hanya dengan setop ekspor nikel mentah saja, pendapatan ekspornya naik, dari yang semula bernilai hanya Rp 17 triliun, kini dalam setahun bisa mencapai Rp 360 triliun.

"Ini baru nikel, bauksit kemarin diumumkan bulan Desember setop juga mulai Juni 2023 dan akan kita industrilisasikan di dalam negeri. Perkiraan kita dari Rp 20 triliun, kurang lebih jadi Rp 60-70 trilun," katanya, dikutip dari kanal Youtube PDI Perjuangan, Selasa, (10/01/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, angka ini akan meningkat ratusan kali lipat apabila ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dapat terbentuk sepenuhnya di Indonesia. Baik nikel maupun bauksit sendiri merupakan beberapa di antara segelintir bahan utama pembuat baterai kendaraan listrik.

"Saya berikan bayangan tadi ekspor nikel dari Rp 17 triliun ke Rp 360 triliun itu angka lompatan besar sekali. Namun apabila sudah jadi eksositem baterai dan eksiostem mobil lisrik itu akan berikan ratusan kali nilai tambahan. Problemnya adalah kita digugat Uni Eropa," terangnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, menurutnya, PR besar lainnya yang harus diselesaikan RI ialah bagaimana cara membuat sistem untuk mengintegrasikan bahan-bahan mineral tersebut untuk bisa dijadikan bahan jadi dan setengah jadi, hingga membuka lapangan pekerjaan. Pasalnya, bahan-bahan ini terletak di lokasi-lokasi berbeda.

"Memang ini tak mudah integrasikan itu, tak mudah. Karena tambang temabaga di Papua-Sumbawa, tambang nikel di Sulawesi-Maluku, dan tambang timah di Babel (Bangka Belitung). Bauksit ada di Kalbar (Kalimantan Barat), di Bintan (Riau)," ujar Jokowi.

"Semua harus terintegrasi sehingga diharapkan ini ada ekosistem bagi kendaraan listrik yang ke depan berikan masa depan cerah. Karena seluruh negara-negara butuh mobil listrik ini, tahapannya akan masuk ke baterai terlebih dahulu," tambahnya.

Karena itulah, Jokowi juga menegaskan, Indonesia tidak akan mundur dalam melawan gugatan Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) menyangkut larangan ekspor nikel RI. Menurutnya, semua cita-cita masa depan RI mulai dari meningkatkan nilai tambah komoditas hingga membentuk eksistem EV tidak akan terwujud bisa hilirisasi tidak dapat diwujudkan. Bahkan, RI tidak akan kesulitan untuk bertumbuh menjadi negara maju.

"Kalau ekspornya kirim bahan mentah, sampai kiamat kita cuma jadi negara berkembang!," kata Jokowi.

(dna/dna)

Hide Ads