PT Pertamina (Persero) bakal menjadi kandidat tunggal untuk mengambil partisipasi Shell di Blok Masela. Shell sendiri meninggalkan pengembangan Blok Masela yang dikelola bersama perusahaan Jepang, Inpex sejak tahun 2020.
Kini, Pertamina bakal mengambil alih hak partisipasi pengembangan Blok Masela sebesar 35% yang ditinggalkan Shell. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun mengkonfirmasi hal tersebut.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengonfirmasi bahwa Pertamina hanya sendiri dalam rangka mengambil alih porsi Shell di Masela. Sebelumnya, ada pihak China hingga Malaysia yang disebut-sebut tertarik menggantikan Shell.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepengetahuan saya betul hanya Pertamina," tutur Nanang ketika dihubungi detikcom, Kamis (12/1/2023).
Nanang bilang saat ini Pertamina melalui sub holding Pertamina Hulu Energi (PHE) sedang menyelesaikan semua proses pengambil alihan porsi Shell. Setelah selesai mereka akan melapor ke SKK Migas kemudian mengajukan persetujuan ke Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Sayangnya Nanang sendiri enggan memaparkan proses apa yang saat ini sedang berjalan, termasuk kapan target proses tersebut selesai dilakukan.
"Setelah selesai urusan antar PHE dengan Shell selesai, dia akan melapor ke SKK Migas untuk persetujuan ke Menteri ESDM," sebut Nanang.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif sempat menjelaskan nilai hak partisipasi yang akan diambil Pertamina di kisaran angka US$ 1 miliar atau setara Rp 15,6 triliun (kurs Rp 15.600). Itu baru perkiraan, pasalnya negosiasi antara Pertamina dan Shell masih berjalan.
"Range-nya ya US$ 1 billion sekian, plus minus US$ 1 billion," kata Arifin di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (6/1/2023).
(hal/dna)