Bentrok Maut di Smelter PT GNI, Bahlil: Tidak Usah Saling Menyalahkan

Bentrok Maut di Smelter PT GNI, Bahlil: Tidak Usah Saling Menyalahkan

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2023 19:00 WIB
Kawasan PT GNI dkawal ketat TNI-Polri usai bentrokanΒ maut
Foto: dok. Istimewa/Kawasan PT GNI dijaga ketat pasca bentrok
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali mengomentari bentrok di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Ia meminta untuk tidak saling menyalahkan. Menurutnya lebih baik untuk fokus mencarikan solusi dan evaluasi diri.

"Tidak usah saling menyalahkan siapa-siapa, kita carikan solusi terbaik. Kita evaluasi diri," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV, Selasa (24/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengakui dalam pekerjaan pasti terjadi pergesekan. Apalagi jika sudah melibatkan ribuan orang.

"Dalam pekerjaan pasti terjadi pergesekan, apalagi melibatkan ribuan orang. Kalau ditanyakan gimana, harus berlaku adil pada semua, karyawan, investor, negara," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Bahlil sangat menyayangkan peristiwa bentrok yang menewaskan dua orang itu. Ia menyebut telah menurunkan tim untuk bekerja.

"Pertama saya ingin katakan kejadian itu patut kita sayangkan bersama. Tim saya sudah bekerja, ini jadi materi evaluasi baik dari investor, karyawan, karyawan ada dua yang asing dan dalam negeri, pemerintahnya dan keamanannya," sambungnya.

Sebagai informasi, PT GNI yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mulai beroperasi pada Desember 2021 dengan kapasitas 1,8 juta ton Nickel Pig Iron (NPI) per tahun dan sekitar 10.000 tenaga kerja.

Awal mula bentrokan maut antara pekerja WNA dan WNI adalah aksi demonstrasi terkait beberapa tuntutan ke perusahaan.

"Jadi diawali demonstrasi sebenarnya oleh beberapa oknum yang akhirnya berdampak pada kejadian anarkis hari Sabtu, dari pagi hingga pada malam harinya," kata HRD Assistant Manager PT GNI Yanita Rajagukguk dilansir detikSulsel, Senin (16/1/2023).

Yanita mengungkapkan, demonstrasi itu memicu para pekerja lain terprovokasi. Akibatnya terjadi penganiayaan yang memicu amarah antara para pekerja.




(zlf/zlf)

Hide Ads