Kementerian ESDM mengalokasikan Rp 2,5 triliun atau sebanyak 45,4% dari pagu anggaran Rp 5,5 triliun di 2023 untuk kegiatan infrastruktur. Kegiatan infrastruktur ini mencakup pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang, program penanak nasi (rice cooker) hingga insentif konversi kendaraan listrik.
Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci, anggaran tersebut di antaranya untuk pembangunan pipa gas bumi Semarang-Cirebon tahap I yakni ruas Semarang-Batang.
"Kelanjutan pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang tahap I ruas Semarang-Batang akan selesai di tahun 2023," katanya dalam rapat kerja di Komisi VII Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Kemudian, konkit nelayan 20.000 paket, konkit petani 30.000 paket, PJU-TS 31.075 paket, APDAL 8.097 unit, PLTMH 2 unit, PLTS Terpadu Wilayah 3T 10 unit, dan BPBL 83.000 RT.
Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk magic com/rice cooker sebanyak 680.000 unit.
"Kemudian penanak nasi listrik sebanyak 680 ribu unit. Ini masih dalam pembahasan dengan pihak-pihak lintas terkait," katanya.
Selain itu, ada juga insentif pengembangan konversi kendaraan listrik untuk 350 unit konversi motor listrik dan 1 unit konversi bus listrik.
"Insentif pengembangan konversi kendaraan listrik, untuk satu unit konversi bus listrik dan 350 unit konversi motor listrik," ujarnya.
Namun, Arifin mengatakan, berdasarkan Surat Menteri Keuangan tertanggal 9 Desember 2022, terkait automatic adjustment terdapat anggaran belanja Kementerian ESDM yang diblokir mandiri untuk pencadangan anggaran sebesar Rp 326,4 miliar. Sehingga, ada beberapa kegiatan infrastruktur diblokir mandiri seperti konkit nelayan yang terblokir 10.000 paket, konkit petani 7.200 paket, PJU-TS sebanyak 1.468 unit.
"Konkit nelayan ini terblokir mandiri 10.000 paket, sehingga yang dapat dilaksanakan sementara hanya 10.000 paket dari rencana 20.000 paket," katanya.
Simak Video "Wacana Rice Cooker Gratis Buat Gantikan LPG, Pengamat: Mission Impossible"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/zlf)
