Usul Pertamax cs Diumumkan Seminggu Sekali, Gimana Progresnya?

ADVERTISEMENT

Usul Pertamax cs Diumumkan Seminggu Sekali, Gimana Progresnya?

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Kamis, 02 Feb 2023 18:31 WIB
Harga Pertamax cs resmi turun per siang ini, Selasa (31/12/2022). Hal itu membuat animo masyarakat begitu tinggi hingga membuat antrean di SPBU.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Kementerian BUMN mengusulkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau jenis BBM umum (JBU) diumumkan seminggu sekali. Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan kalau hingga saat ini masih membahas hal tersebut.

"Kalau kita lihat fluktuasi harga minyak, itu kan memang bisa dipantau, turun naik turun naik. Nah kita memang mengusulkan, waktu itu kepada Pak Arifin, masih dibahas sama beliau. Kalau ini jadi mingguan bagus juga," tuturnya kepada wartawan di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).

Ia pun menjelaskan alasan usulan tersebut, yaitu supaya masyarakat bisa merasakan langsung harga BBM naik maupun turun tanpa harus menunggu pengumuman.

"Masyarakat mulai merasakan ketika harganya ini turun atau naik, tanpa harus menunggu-nunggu. Tetapi bukan berarti pemerintah lari atau Pertamina lari dari pada penugasannya memastikan BBM yang bantuan pemerintah, apakah solar, pertalite, itu tidak ada jumlah yang mencukupi. Tidak, tetap didorong," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan 'lampu hijau' terhadap usulan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin agar harga BBM non subsidi diumumkan tiap pekan. Menurut Arifin, hal itu bagus karena harga minyak mentah dunia berubah tiap hari.

Sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa harga minyak mentah sebagai penyebab perubahan harga BBM.

"Saya rasa bagus-bagus aja, karena perkembangan harga minyak mentahnya juga kan tiap hari. Jadi untuk membiasakan juga masyarakat biar tahu bahwa ini penyebabnya adalah harga minyak internasional," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (6/1/) lalu.

Menurutnya, hal itu sebagaimana ada di luar negeri. Ia pun mengkonfirmasi ada rencana untuk menerapkan hal tersebut. "Ya (ada rencana)," ujarnya.

Namun, Arifin belum memberikan kepastian kapan hal itu diterapkan. Saat ditanya apakah peraturan terkait hal tersebut akan diubah, Arifin bilang akan melakukan penyesuaian.

"Ya kita kan menyesuaikan supaya masyarakat aware bahwa kita kan tergantung daripada impor crude. Harga crude kan tiap hari berubah," ujarnya.

(dna/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT