Layanan kereta api (KA) Makassar-Parepare bakal menggunakan rangkaian-rangkaian kereta pabrikan PT Inka (Persero). Akan ada dua rangkaian kereta yang bakal dipakai KA Makassar-Parepare dan rencananya beroperasi bulan Maret 2023 ini.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono menjelaskan kereta ini sedianya sudah bisa digunakan satu rangkaian per 1 Maret atau hari ini. Hanya saja, dalam pengirimannya, kereta dari INKA ini mengalami masalah gelombang tinggi laut di sekitar kawasan Madura.
"Seharusnya di 1 Maret ini sudah mulai dipakai. Kereta menunggu pengiriman, masih terkendala di Madura karena ada gelombang tinggi. Kapal yang bawa harus berhati-hati. Insyallah Maret sampai dan beroperasi," kata Djarot dalam diskusi di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan rencananya ada dua trainset atau rangkaian kereta Inka yang bakal dipakai di KA Makassar-Parepare. Satu rangkaian sudah dikirim, satu rangkaian lagi masih diproduksi di pabrik PT Inka.
Setiap rangkaian terdiri dari 3 kereta, satu rangkaian dapat mengangkut 278 penumpang. 168 penumpang duduk, dan 110 penumpang berdiri.
"Kereta Makassar-Parepare baru 1 trainset. Baru 1 trainset selesai. Satu lagi menyusul masih di Inka," ujar Djarot.
Tarif Masih Dikaji
Djarot bilang tarif kereta api Makassar-Parepare sampai saat ini belum ditentukan. Pihaknya belum selesai melakukan kajian. Khususnya, kajian kemampuan dan kemauan membayar dari masyarakat atau ability and willingness to pay (ATP/WTP).
Salah satu yang jadi permasalahan adalah ketepatan tarif bila disaingkan dengan ongkos kendaraan darat.
"Kaitan dengan tarif kami masih hitung-hitung jadi kondisi yang ada, kalau dibandingkan di lintas yang sama, angkutan darat cukup mahal. Kami menimbang agar tak menunjukkan persaingan yang tidak sehat juga. Kami masih analisis," sebut Djarot.
Cuma yang jelas, menurutnya sampai saat ini dari pantauan pihaknya, okupansi kereta Makassar-Parepare sangat besar.
"Kami baru buka untuk umum hanya weekend saja, dan itu sudah bisa 90% bahkan 100% okupansinya. Artinya minatnya besar," kata Djarot.
(hal/zlf)