Kementerian ESDM buka suara mengenai macet 'horor' di Jalan Lintas Sarolangun-Batanghari, Jambi. Kemacetan yang disebabkan oleh penumpukan truk batu bara ini belakangan jadi sorotan karena membuat warga yang terjebak sampai 22 jam.
Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif mengatakan, jam operasional untuk truk batu bara ini sebenarnya sudah diatur. Namun, jumlah truk yang banyak membuat jalan penuh sesak.
"Ya aturannya ada, kan mereka baru bisa beroperasi mulai jam 6 sore kan, karena sudah terlalu banyak mungkin jadi crowded," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Macet 20 Jam di Jambi Gegara Truk Batu Bara |
Ia menepis, jika persoalan ini karena adanya pelanggaran. Kemungkinan, kata dia, karena memang jumlah truknya terlalu banyak.
Persoalan itu sebenarnya sudah dirapatkan di Kementerian ESDM. Dia kemudian menyebut ada rencana untuk membuat jalan khusus truk batu bara.
"Bukan pelanggaran, selama mereka punya izin melewati jalan nasional sih oke saja. Cuma sekarang mungkin sudah terlalu banyak ya dan itu sudah pernah dirapatkan juga di sini. Ada rencana nanti jalan keluarnya mereka buat jalan sendiri," paparnya.
Dia mengatakan, pembangunan jalur tambang batu bara ini sudah dimulai. Namun, ia tak mengetahui detailnya. "Kalau nggak salah sudah mulai. Cuma saya nggak tahu persis detailnya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Hidayat (28) salah satu warga Kota Jambi terjebak dalam fenomena lalu lintas ini. Ia terjebak macet sejak Selasa (28/2) siang. Setelah terjebak macet selama berkisar 22 jam, barulah ia bisa memasuki Kota Jambi.
"Kemacetannya sampai terjadi empat jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan. Bukan tidak bisa lewat lagi, tetunak (berhenti) di situlah," ujarnya, Rabu (1/3) lalu.
(acd/ara)