United Airlines dan lima perusahaan mitranya meluncurkan dana modal ventura untuk investasi di startup dan perusahaan teknologi. Perusahaan tersebut mengembangkan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
Investasi ini melibatkan United Airlines, Air Canada, Boeing, GE Aerospace, JPMorgan Chase, dan Honeywell dengan dana investasi awal mencapai US$ 100 juta. Pengumuman tersebut muncul seiring dengan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca untuk memenuhi standar polusi yang lebih ketat.
"Kami menciptakan sistem yang mendorong investasi untuk membangun industri baru seputar bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan, "kata CEO United Airlines Scott Kirby, dikutip dari CNBC, Senin (6/3/2023).
Pasokan SAF masih terbatas dan biasanya dua hingga empat kali lebih mahal daripada avtur. Hal ini menjadi tantangan bagi industri penerbangan.
SAF, dibuat menggunakan bahan baku minyak jelantah dan limbah pertanian. SAF dinilai sebagai pilihan terbaik industri penerbangan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Tantangannya saat ini adalah mencari tahu cara meningkatkan pasokan SAF serta menurunkan ongkosnya.
Banyak bandara tidak memiliki pasokan SAF yang stabil dan tersedia untuk mengisi bahan bakar pesawat. Dan jika mereka melakukannya, biayanya jauh lebih tinggi daripada avtur.
Undang-undang Pengurangan Inflasi, yang ditandatangani tahun lalu oleh Presiden Joe Biden, memasukkan kredit pajak bahan bakar campuran sebagai insentif untuk pengembangan dan penggunaan SAF.
Sejak menjadi CEO United Airlines pada Mei 2020, Kirby telah mendorong pengembangan SAF. Bahkan ketika United menghadapi kerugian besar karena penurunan jumlah penumpang ketika pandemi Covid, Kirby mengumumkan akan meluncurkan dana investasi dalam teknologi keberlanjutan masa depan.
(dna/dna)
