Menteri ESDM Beberkan Dampak Positif RI Punya Program Kendaraan Listrik

Menteri ESDM Beberkan Dampak Positif RI Punya Program Kendaraan Listrik

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 20 Mar 2023 15:36 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Komisi VII DPR menggelar rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Menteri ESDM Arifin Tasrif/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyebut konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik akan memberikan banyak dampak positif. Salah satunya adalah penghematan Rp 18,6 miliar/tahun untuk kompensasi Pertalite.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama dengan Menteri ESDM RI. Arifin juga menyebut, dari sisi konsumen sendiri penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) mampu berkontribusi pada penghematan biaya bahan bakar.

"Manfaat dari program 2023 antara lain penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp 2,77 juta/tahun per pengguna. Lalu penghematan kompensasi Pertalite Rp 18,6 miliar/tahun," kata Arifin, di Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Tidak hanya itu, Arifin juga menyebut penggunaan KBLBB akan berdampak pada pengurangan emisi 0,03 juta ton CO2E, dan mengurangi impor BBM sebanyak 0,02 juta KL hingga hemat devisa sebesar US$ 0,01 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, kendaraan listrik juga memberi kontribusi menciptakan pembentukan 42 unit bengkel UMKM. Adapun konsumsi listrik akan bertambah 15,23 GWh.

Arifin mengatakan, tujuan dari program konversi ini sejalan dengan amanah Perpres 55/2020 tentang Percepatan Program KBLBB dan Inpres 7/2022 tentang Penggunaan KBLBB sebagai kendaraan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk besaran insentifnya sendiri, pemerintah akan menggelontorkan subsidi sebesar Rp 7 juta/unit. Kemudian untuk biaya konversi kendaraan Rp15,7 juta/unit. Dengan insentif sebesar Rp7 juta/unit, maka payback period masyarakat 3,1 tahun.

"Target penerimaan bantuan pemerintah di 2023 sebanyak 50 ribu unit konversi motor dan meningkat jadi 150 ribu unit di 2024," kata Arifin.

Selanjutnya Arifin mengatakan, saat ini telah tersedia 21 bengkel konversi motor yang sudah menerima sertifikat dari Kementerian Perhubungan. Bengkel tersebut memiliki kapasitas konversi 1.900 unit/bulan atau 22.800 unit/tahun.

"Total dibutuhkan 42 bengkel di 2023 untuk target konversi 50 ribu unit. Di 2023 akan dilakukan pelatihan dengan target bengkel 1.020 bengkel yang akan mampu menyerap 1,224 juta unit/ tahun di 10 kota di Indonesia," katanya.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads