PGE Catat Laba US$ 127 Juta di 2022, Naik 49,7%

PGE Catat Laba US$ 127 Juta di 2022, Naik 49,7%

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 31 Mar 2023 10:46 WIB
Melihat Aktivitas si PLTP Kamojang Milik PGE

Dua Pekerja tengah melakukan pengecekan sumur KMJ-51 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017). PT PGE Area Kamojang mengoperasikan 92 sumur, untuk memasok uap bagi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Unit 1 sampai 5, dengan total kapasitas listrik terpasang 235 MW. Grandyos Zafna/detikcom

-.  PLTP Kamojang Unit 4 dan 5  dengan kapasitas 2x35MW beroperasi pada pertengahn tahun 2015, merupakan pilot project PT Pertamina Geothermal Energy, dalam mengoperasikan PLTP secara total project. Total project yakni pengerjaan proyek mulai dari tahapan eksplorasi dan pengembangan lapangan uap, hingga pembangunan dan pengoperasian PLTP untuk kemudian dijual dlm bentuk listrik.

-. PLTP Kamojang mulai di uji coba pada tahun 1978  dan mulai beroperasi pada tahun 1983.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), emiten anak usaha Pertamina yang bergerak dalam sektor panas bumi, membukukan kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 49,7% dibanding tahun 2021.

PGE mencatat laba bersih 2022 senilai US$ 127,3 juta yang naik signifikan dari pencapaian 2021 senilai US$ 85 juta. Raihan laba dapat dicapai berkat program efisiensi, penjualan uap, listrik, dan pendapatan lain-lain.

Kenaikan laba ini tercatat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit (audited) dan disampaikan ke publik pada 30 Maret 2023. Sepanjang 2022 perusahaan mencatat peningkatan pendapatan operasional sebesar 4,7 persen year-on-year (yoy) yang berkontribusi pada kenaikan revenue sebesar USD 17 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu faktor peningkatan tersebut berasal dari meningkatnya harga jual uap dan listrik yang mengacu pada US Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI).
Selain itu, kenaikan laba ini didukung beban operasional perusahaan yang turun signifikan sebagai hasil dari program efisiensi yang dijalankan oleh perusahaan. Dari sisi pendapatan lain-lain, PGE juga membukukan penjualan carbon credit sebagai new revenue generator.

Sebagai bagian dari upaya PGE untuk meningkatkan kapasitas terpasang sebesar 600 MW pada tahun 2027, saat ini PGE sedang membangun PLTP Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas sebesar 55 MW yang direncanakan akan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date) pada akhir 2024.

ADVERTISEMENT

Selain itu, PGE sudah menyelesaikan Front End Engineering Design(FEED) untuk fasilitas Fluid Collection and Reinjection System(FCRS).

Tahap ini merupakan bagian dari proyek pembangunan PLTP Hulu Lais Unit 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 55 MW yang diharapkan beroperasi secara komersial (Comercial Operation Date) pada tahun 2026.

Ke depannya perseroan akan fokus mengoptimalkan aset panas bumi yang sudah dimiliki. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui metode co-generation technology dengan memanfaatkan air panas (brine) yang ada untuk membangkitkan tenaga listrik. Teknologi co-generation sudah diimplementasikan pada PLTP Lahendong dengan memanfaatkan brine sisa produksi uap sebesar 700 KW.

(fdl/fdl)

Hide Ads